5 Panduan Lengkap Cara Budidaya Ikan Nila Di Kolam Tanah Agar Cepat Besar Dan Panen

Panduan Lengkap Cara Budidaya Ikan Nila Di Kolam Tanah Agar Cepat Besar Dan Panen

Ikan Nila merupakan salah satu jenis ikan tawar konsumsi. Ikan dengan nama ilmiah Oreochromis niloticus ini memiliki ukuran sedang dengan panjang total sekitar 30 cm. Tubuh ikan ini memiliki tubuh berwarna kehitaman dengan beberapa belang. Bagian sirip, tenggorokan, dan ujung sirip punggung memiliki warna merah, kemerahan atau kekuningan. Banyak orang kini mulai mebudidayakan ikan ini,karena ikan ini sangat mudah berbiak. Berikut adalah Cara budidaya ikan nila :

a. Pemilihan Benih Ikan Nila
Pemilihan benih sangatlah penting sebelum melakukan budidaya. Benih yang diilih haruslah berkualitas baik dan unggul agar nantinya juga menghasilakn ikan nila yang baik dan unggul pula.
Untuk membedakan kelamin ikan nila jantan dan betina saat masih kecil karena belum nampak kelaminnya. Barulah setelah memiliki berat sekitar 50 gr dapat dibedakan. Perbedaan Jantan dan Betina Ikan nila adalah :
Jantan

  • Pada bagian samping lubang anus ada lubang genital berupa tonjolan kecil meruncing sebagai saluran kencing dan sperma.
  • Memiliki tubuh berwanna lebih gelap dibanding betina
  • Memiliki tulang rahang yang melebar ke bagian belakang

Betina

  • Memiliki perut yang besar.

b. Persiapan Kolam Budidaya Ikan Nila
Ikan nila dapat dibudidayakan di berbagai jenis kolam mulai dari kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, keramba hingga tambak air payau. Namun yang paling sering digunakan adalah jenis kolam tanah.

Buatlah kolam tanah pada lahan yang akan digunakan untuk budidaya ikan nila dengan ukuran disesauikan dengan keinginan dan kebutuhan anda. Setelah kolam jadi, keringkan kolam dengan cara dijemur selama 3 hingga 7 hari hingga tanah terlihat retak-retak, namun jangan sampai tanah menjadi membatu.

Setelah pengeringan, selanjutnya bajak atau cangkul permukaan kolam tersebut dengan kedalaman sekitar 10 cm. bersamaan dengan itu bung batu atau kotoran lain yang ada di dasar kolam. Jika ph tanah kurang dari 7-8 maka lakukan pengapuran menggunakan kapur pertanian atau dolomit dengan dosis disesuaikan dengan pH tanah. Untuk 1 hektar lahan, jika pH tanah 6 maka dibutuhkan kapur pertanian/dolomit sebanyak 500 kg, jika pH tanah 5-6 maka dibutuhkan kapur pertanian/dolomit sebanyak 500 kg-1500 kg, jika pH tanah 4-5 maka dibutuhkan kapur pertanian/dolomit sebanyak 1-3 ton. Setelah pengapuran kolam dibiarkan selama 2 hingga 3 hari.

Untuk menambah kesuburan tanah maka selanjutnya lakukan pemupukan kolam dengan menggunakan pupuk kandang atau pupuk kompos dengan dosis sekitar 1-2 ton per hektar kolam, setelah pupuk tersebut disebar dalam kolam selanjutnya diamkan selama sekitar 1 hingga 2 minggu. Setelah pemupukan menggunakan pupuk kandang atau pupuk kompos, untuk memberi nutrisi pada hewan renik dan tumbuhan renik yang ada dalam kolam yang nantinya akan menjadi pakan alami ikan maka lakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk kimia seperti Urea dan TSP dengan dosis masing-masing sekitar 70 kg/hektar dan 25-30 kg/hektar, setelah itu diakan kembali selama 1 hingga 2 hari.

Setelah semua langkah telah dilakukan, genangi kolam dengan air secara bertahap, pertama isi kolam dengan air dengan kedalaman sekitar 10 cm-20cm lalu diamkan selama sekitar 3 hingga 5 hari. Selanjutnya isi kolam tersebut dengan air hingga ketinggian sekitar 60cm-75cm.

c. Penebaran Benih Ikan Nila
Apabila kolam telah memiliki ketinggian air 60 cm hingga 75 cm dan benih telah siap, maka selanjutnya lakukan penebaran benih. Benih-benih tersebut jangan langsung ditebar dalam kolam karena dapat membuat benih ikan stres kemudian mati, untuk itu maka iakn tersebut diadaptasikan dahulu caranya siapkan air kolam dalam wadah seperti bak atau yang lainnya dan masukkan benih ikan tersebut dalam bak hingga beberapa jam.

d. Pemeliharaan Ikan Nila Budidaya

  • Pemberian Pakan Ikan
    Selain memakan pakan alami yang ada dalam kolam, ikan juga diberi pakan berupa pelet yang memiliki protein sekitar 20%-30%. Kebutuhan pakan ikan nila perhari adalah sebanyak 3% dari bobot tubuhnya. Pemberian pakan tersebut dilakukan secara rutin sebanyak 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Setiap 2 minggu sekali ambil ikan nila untuk sampel dan lalu pakan yang diberikan disesuaikan.
  • Pengelolaan Air Dalam Kolam
    Kualitas air dalam kolam, dapat mempengaruhi kualitas ikan pula. Bila kolam telah berbau busuk maka lakukan penggantian air segera.

e. Pemanenan Ikan Nila
Pemanenan ikan nila dapat dilakukan disesuaikan dengan kebutuhan pasa, biasanya ikan nila dapat dipanen setelah memiliki bobot sekitar 300 gram hingga 500 gram. Jika anda memelihara iakan berbobot 10 gram hingga 20 gram untuk mencapai ukuran 300 gram hingga 500 gram dibutuhkan waktu sekitar 4 higga 6 bulan.

Demikian artikel pembahasan tentang”5 Panduan Lengkap Cara Budidaya Ikan Nila Di Kolam Tanah Agar Cepat Besar Dan Panen“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa