7 Panduan Lengkap Cara Budidaya Markisa Agar Cepat Berbuah

Panduan Lengkap Cara Budidaya Markisa Agar Cepat Berbuah Dalam Waktu Singkat

Markisa merupakan jenis tanaman buah yang masuk dalam genus Passiflora. Markisa berasal dari daerah sub tropis dan tropis Amerika.

Nama lain dari Markisa antaranya Lạc tiên, Chanh dây atau Chanh leo (Vietnam), Granadilla (Amerika Selatan dan Afrika Selatan), maracuyá (Spanyol), Passion Fruit (Inggris) , Pasiflora (Israel), Lilikoʻi (Hawaii), dan maracujá (Portugis).

Yang di maksud dengan buah pada buah markisa adalah pulp yaitu suatu lapisan yang melapisi biji. Buah markisa memiliki kulit buah yang tipis yang keras dan mudah di pecahkan saat muda dan ketika sudah masak akan lentur. Dalam rongga buah terdapat puluhan biji buah, biji buah tersebut berwarna hitam dan dilapisi pulp tipis yang memiliki warna putih, kuning muda, atau oranye. Pulp akan semakin tebal jika ukuran buahnya semakin besar dengan keharuman dan keasaman tinggi.

Di Indonesia terdapat dua jenis markisa, yakni markisa ungu (passiflora edulis) yang tumbuh di daerah dataran tinggi dan markisa kuning (passiflora flavicarva) yang tumbuh di daerah dataran rendah. Di daerah Sumatera Barat, terdapat varian markisa yang disebut markisa manis (passiflora edulis forma flavicarva).

Markisa memiliki banyak kandungan gizi yang cukup banyak dan juga manfaat yang cukup banyak. Oleh karena itu, banyak orang yang mencoba peruntungan dengan melakukan budidaya tanaman buah ini. Berikut adalah cara budidaya markisa:

a. Syarat Tumbuh
Karena termasuk tanaman subtropis, apabila tanaman markisa di tanam di Indonesia maka harus di tanam pada daerah yang memiliki ketinggian sekitar 800 mdpl hingga 1500 mdpl dengan curah hujan minimal sekitar 1200 mm/tahun, kelembaban sekitar 80%-90%, memiliki suhu sekitar 20°C-30°C dan tidak memiliki banyak angin.

Tanah yang baik untk menanam tanaman markisa adalah tanah yang gembur serta mengandung cukup banyak bahan organik dengan pH atau derajat keasaman tanah sekitar 6,5 hingga 7,5 dan memiliki drainase yang baik. Apabila tanah pada lahan tanam terlalu masam, maka dapat dilakukan pengapuran menggunakan dolomit agar pH tanah stabil.

b. Persiapan Bibit
Tanaman markisa yang umum dibudidayakan adalah jenis markisa ungu (passiflora edulis), namun jenis ini memiliki batang yang kecil, mamiliki perakaran yang dangkal dan tidak tahan terhadap nematoda. Selain itu juga jenis markisa kuning (passiflora flavicarva), jenis ini memiliki batang yang agak besar, memiliki perakaran yang dalam, tahan terhadap nematoda, namun buahnya memiliki rasa yang lebih asam dan sari buahnya lebih sedikit jadi kurang disukai.

Sebab itu, pembibitan tanaman markisa ini dikembangkan dengan teknik sambung antara markisa ungu dan markisa kuning dengan markisa ungu sebagai batang atas dan markisa kuning sebagai batang bawah.

c. Persiapan Lahan Tanam
Lahan yang akan digunakan untuk menanam diolah terlebih dahulu dari mulai pembersihan lahan hingga lahan siap tanam. setelah lahan selesai diolah, selanjutnya buatlah lubang tanam dengan ukuran sekitar 50 cm x 50 cm x 50 cm.

d. Penanaman Markisa
Markisa ditanam dengan jarak tanam sekitar 2 meter x 5 meter. Dalam 1 hektar lahan, biasanya ditamani sekitar 1000 pohon markisa. Karena tanaman markisa merupakan tanaman merambat, maka perlu diberi tiang rambat.

e. Pemupukan Tanaman
Pemupukan dilakukan dengan interval 3 kali dalam setahun (November hingga Mei). Pupuk yang digunakan yaitu berupa pupuk makro seperti Urea, TSP dan KCl dengan dosis masing masing sekitar 800-900 gram, 60-120 gram dan 800-1200 gram per pohon per tahun bergantung pada umur tanaman. Selain itu, lakukan pemupukan dengan pupuk organik sebagai pupuk dasar dengan dosis sekitar 40 kg/pohon/tahun.

f. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan yang dilakukan berupa penyiangan, pengairan dan pemangkasan.

  • Penyiangan
    Lakukan penyiangan pada gulma yang tumbuh di sekitar tanaman agar unsur hara yang dibutuhkan tanaman markisa tidak terambil oleh gulma tersebut.
  • Pengairan
    Lakukan pemberian air secara teratur pada tanaman teruta, pada saat tanaman berbunga dan berbuah. Pemberian air meningkat saat mendekati pematangan buah karena apabila kekurangan air, buah yang dihasilkan akan berkerut dan rontok sebelum masak.
  • Pemangkasan Tanaman
    Pemangkasan ini dilakukan untuk menghasilkan tunas baru tempat dimana bunga muncul. Pemangkasan tersebut dilakukan segera setelah selei pemanenan.

g. Hama dan Penyakit Tanaman Markisa
Hama yang sering menyerang tanaman markisa antara lain lalat buah dacus dorsalis dan nematoda bengkak akar yang disebabkan oleh meloidogyne incognita, Kutu daun kuning myzus persicae dan kutu putih aphis gossypi pada daun. Ham ini dapat diatasi dengan penggunaan insektisida yag sesuai dan pemakaiannya sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

Penyakit yang seing menyerang tanaman markisa antara lain mati pucuk phytophthora parasitica, penyakit layu fusarium passiflorae dan penyakit busuk leher akar. Penyakit tersebut dapat diatasi dengan penggunaan fungisida yang sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

h. Pemanenan Markisa
Tanaman yang berasal dari biji akan mulai berbuah setelah berumur sekitar 9 – 10 bulan, sedangkan tanaman yang berasal dari stek akan mulai berbuah pada sekitar umur 7 bulan. Buah yang sudah matang akan berubah warna yang tadinya hijau muda akan menjadi ungu tua (edulis) atau kuning (flavicarpa). Buah akan matang sekitar 70 – 80 hari setelah masa pembungaan. Buah matang akan terlepas dari tangkainya dan jatuh ke tanah.

Demikian artikel pembahasan tentang”7 Panduan Lengkap Cara Budidaya Markisa Agar Cepat Berbuah“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa