Hama dan Penyakit Pada Tanaman Kacang Panjang Beserta Cara Pengendalian

Hama dan Penyakit Pada Tanaman Kacang Panjang Beserta Cara Pengendalian

Hai Sahabat…Kali ini kita akan membahas tentang Hama Dan Penyakit yang sering menyerang tanaman Kacang Panjang. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan berikut ini.

Kacang Panjang atau dalam bahasa latin Vigna sinensis adalah jenis tanaman sayur yang berasal dari India dan Afrika Tengah. Kemudian penanamannya menyebar ke daerah-daerah Asia Tropika hingga Indonesia. Nama lain dari kacang panjang adalah kacang lanjaran (Jawa), kacang turns (Pasundan), taukok (Cina), sitao (Philipina), kacang panjang/kacang belut (Malaysia), jurakusasage, paythenkai, yardlong bean, dan asparagus bean. Kacang panjang biasanya jika tidak dimasak sayur, kacang panjang dimakan langsung sebagai lalapan. Kacang panjang yang biasa ditanam atau budidaya biasanya terserang hama atau penyakit, Berikut ini adalah Hama dan Penyakit yang sering menyerang tanaman kacang panjang:

Hama

hama-kutu-kebul-atau-lalat-putih-basimia-tabaci- pada- tanaman-kacang-panjang

  1. Ulat Jengkal
    Ulat jengkal atau Chrydeixis chakcites Eisper adalah salah satu hama yang sing menyerang tanaman kacang panjang, gejala yang ditimbulkan oleh hama ini adalah terdapat gigitan pada bagian pinggir daun muda lalu kelamaan ke tengah dan hanya menyisakan tulang daunnya. Tidak hanya menyerang bagian daun hama ini juga menyerang buah yang masih muda.Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan melepaskan predator alami ham tersebut seperti Apanteles sp. dan Listomastix sp. atau menggunakan insektisida fenitrotion (Sumithion 50 EC) atau karboril (Sevin 85 S) dengan dosis 1-1,5 cc/liter air dan untuk 1 hektar lahan tanaman kacang panjang volume semprotnya sekitar 500 liter.
  2. Ulat Polong
    Ulat polong atau Ulat penggerek polong (Etiella zinckenella T) adalah hama yang menyebabkan polong tanaman kacang panjang tampak diselumbungi benang-benang putih dan apabila disingkap maka akan terlihat larva hama didalamnya.Pengendalian hama secara kimia dapat dilakukan dengan menggunakan Diazinon 60 EC dengan dosis 1-2 cc/liter dengan volume semprot per hektar adalah 400-600 liter. Bisa juga menggunakan Bayrusil 250 EC (kuilnafos) dengan dosis 2 cc/liter dengan volume semprot per hektar sekitar 500-600 liter.
  3. Ulat Penggulung Daun
    Ulat penggulung daun atau Lamprosema indikata dan Lamprosema diemenalis adalah ham yang menyebabkan daun pada tanaman menggulung.Pengendalian hama dapat dilakukan dengan cara membakar atau membuang daun yang sudah terserang hama ini atau secara kimia dapat dibasmi dengan Azodrin 15 WSC dengan kosentrasi 2-3 cc/liter air, Kiltop 50 EC dengan kosentrasi 4-5 cc/liter air atau Matador 25 EC dengan kosentrasi 5 ml/ 10 liter air. Dalam 1 hektar lahan tanam dibutuhkan sekitar 400-600 liter larutan.
  4. Kutu Kebul
    Kutu kebul atau lalat putih (Basimia tabaci, B. Gossypiperda, B. longispina, B. golpingi) adalah hama yang menyerang kacang panjang yang menyebabkan daun menguning dan warna hijau hanya terdapat pada sekitar tulang daun.
    Pengendalian hama dapat dilakukan dengan cara melepaskan predator alami seperti kumbang Scymnus sp. atau dengan cara kimia dapat menyemprotkan insektisida monokrotofos (Azodrin 60 WSC) dengan dosis 2-3 cc/liter air dan perhektar dibutuhkan penyemprotan dengan volume 400-600 liter.

Penyakit

penyakit-karat-daun-pada-tanaman-kacang-panjang

  1. Karat Daun
    Karat daun disebabkan oleh cendawan Uromyces phaseoli (Pers) wint atau Uromyces appendiculatus (Pres) Ung. Penyakit ini ditandai dengan adanya bercak kecil berwarna putih pada permukaan daun kemudian bercak membesar dan berubah menjadi cokelat bertepung dikelilingi warna kuning atau bercincin cokelat. Akhirnya menjadi cokelat tua menyerupai karat pada besi. Penyakit ini juga dapat menyebar pada polong.
    Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan melakukan pergiliran tanaman dan memilih bibit yang baik atau secara kimia dapat diatasi dengan menggunakan fungisida seperti Dithane M-45 dengan kosentrasi 180-240g/10 liter air.
  2. Antraknosa
    Antraknosa adalah penyakit yang disebabkan oleh cendawan Colletotrichum lindemuthianum. Gejala yang ditimbulkan berupa bercak berwarna coklat kemerahan atau jingga pada batang. Bercak berupa endapan memanjang. Pada tulang daun pada sisi bagian bawah terdapat warna cokelat kemerahan hingga hitam, serta buah yang terserang penyakit ini akan memiliki ukuran yang kecil dan berwarna coklat sampai hitam.
    Pengendalian dapat dilakukan dengan melakukan penanaman menggunakan benih yang baik, penanaman jangan terlalu rapat, serta dapat menggunakan fungisida seperti Manzale D (manep), Von Dozep (manep dan zinep), atau Dithane M-45 (mankozep) dengan dosis sekitar 180-250 gr/100 liter air.
  3. Penyakit Belang
    Penyakit belang disebabkan oleh virus melalui vektor Aphis craccivora dan Aphis glycines atau melalui daun secara mekanis. Gejalanya seluruh bagian daun terdapat belang-belang tapi belum nyata pada daun muda.
    Pengendaliannya dapat dilakukan dengan melakukan penanaman dengan benih yang baik, lakukan pergiliran tanaman, serta memberantas serangga vektor.

Demikian artikel pembahasan tentang”Hama dan Penyakit Pada Tanaman Kacang Panjang Beserta Cara Pengendalian“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa