Cara Mudah Budidaya Ulat Bumbung atau Ulat Bambu Untuk Pakan Bagi Pemula – Ulat Bambu atau Ulat Bumbung adalah jenis larva dari ngengat dengan nama latin waxworm. Ulat ini berhabitat asal di rumpun bambu dan di hutan sebelah utara Thailand, sebelah utara Laos, sebelah utara Myanmar dan daerah-daerah yang berhubungan dengan provinsi Yunan di Cina.
Ulat bambu banyak digunakan untuk pakan hewan peliharaan seperti burung, kadal, kura-kura, ikan koi dan binatang pemakan insekta lainnya. Namun dengan banyaknya informasi mengenai ulat bambu yang mengandung kandungan protein dan lemak yang tinggi, kini budidaya ulat bumbung ini semakin terus berkembang dengan permintaan yang semakin meningkat untuk dikonsumsi. Larva ini mengandung jumlah protein sekitar 26 % dan lemak 51 % dan di Thailand larva ini di olahan makan yang lezat, ulat bambu diolah dengan cara di goreng.
Siklus Hidup Ulat Bambu
Ngengat dewasa dapat hidup selama dua bulan dan biasanya hidup pada bulan Juli hingga bulan Agustus. Fase perkawinan terjadi pada malam hari pada sekitar awal agustus dimana ngengat betina bertelur di area di dalam batang bambu. Dalam proses perkawinan, ngengat betina dapat menghasilkan telur sebanyak 80 hingga 130 butir telur dan telur tersebut akan menetas setelah hari ke 12. Terdapat ciri dominan dari larva ngengat ini yaitu umumnya larva berwarna coklat pucat. Larva di penuhi rambut yang panjang untuk mengebor bambu. Kemudian untuk membuat lubang masuk ke dalam ruang dalam bambu, ngegat akan membuatnya dengan cara mengebor bambu hingga terbentuk lubang masuk sekaligus lubang keluar. Awalnya larva memiliki warna coklat pucat dan akan berubah menjadi warna putih pada hari ke tiga. Larva-larva tersebut akan terus mengebor ke atas ruang-ruang lainnya serta makan dari bubur bambu yang terdapat di dalam bambu. Setelah hari ke45 larva-larva dewasa akan bermigrasi menuju ke ruang bambu paling bawah dimana mereka telah mengebor pintu keluar.
Persiapan Alat dan Bahan Budidaya
Jika ingin membudidayakan ulat bambu, Anda harus menyiapkan beberapa bahan berikut ini:
- Wadah yang berukuran sedang atau besar untuk tempat penampungan ulat bambu.
- Serbuk gergaji
- Kertas kardus atau karton tebal
- Pakan racikan, pakan tersebut dibuat dengan cara mencampurkan tepung sereal bayi sebanyak 1,2 gram, madu sebanyak 100 ml, air hangat sebanyak 100 ml, 1 sdm ragi, dan vitamin sebanyak 5 ml. Semua bahan dicampur lalu diaduk hingga menjadi adonan kenyal.
Cara budidaya ulat bambu
- Pertama, masukkan serbuk gergaji pada bagian dasar wadah yang digunakan. Setelah itu, masukkan adonan pakan.
- Kertas kardus atau karton diremas-remas hingga berbentuk bulatan seperti bola, selanjutnya letakkan dalam wadah. Bola kardus tersebut nantinya akan digunakan sebagai tempat ulat berubah menjadi kepompong. selain menggunakan bola kardus, bisa juga masukkan potongan-potongan kain ke dalam wadahnya.
- Setelah wadah siap digunakan, masukkan ulat bambu ke dalam wadah dan simpan pada tempat yang lembab.
- Setelah beberapa minggu kemudian, ulat akan berubah menjadi kepompong yang menempel pada bola-bola kertas yang telah disediakan. Setelah itu, pindahkan bola-bola kertas ke dalam wadah yang lainnya lagi.
- Setelah beberapa waktu, kepompong akan berubah menjadi ngengat dewasa. Rentang hidup ngengat dewasa yaitu sekitar 2 bulan.
- Setelah ngengat melakukan perkawinan, ngengat betina akan bertelur sebanyak sekitar 80 hingga 130 telur dan akan menetas setelah berumur 12 hari.
- Apabila telur telah menetas menjadi larva atau ulat bambu , ulat dapat langsung dipanen.
Demikian artikel pembahasan tentang”Cara Mudah Budidaya Ulat Bumbung atau Ulat Bambu Untuk Pakan Bagi Pemula“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa