7 Cara Sukses Budidaya Timun Agar Cepat Berbuah Dan Panen

Panduan Lengkap Cara Sukses Budidaya Timun, Mentimun, Ketimun Agar Cepat Berbuah Dan Panen

Mentimun, Timun atau Ketimun adalah tumbuhan yang berasal dari suku Cucurbitaceae atau labu-labuan yang menghasilkan buah yang dapat dimakan. Tumbuhan timun hidup merambat dan apabila tanaman ini sudah berbunga dan berbuah maka tumbuhannya akan mati atau dengan kata lain mentimun adalah tanaman semusim. Buah mentimun memiliki bentuk buah memanjang dengan warna hijau dengan garis putih kekuning-kuningan ketika masih muda dan akan berwarna lebih hijau hingga putih ketika semakin tua umur buahnya. Nama lain dari timun adalah Cucumis sativus.

Banyak orang yang mulai membudidayakan timun ini. Namun dalam budidaya mentimun membutuhkan perawatan ekstra karena tanaman ini rentan terhadap hama dan cuaca. Berikut ini adalah Cara budidaya timun:

a. Syarat Tumbuh
Timun akan tumbuh maksimal pada daerah dengan ketinggian 1000-1200 mdpl, berkondisi iklim kering dengan penyinaran penuh pada suhu 21°C hingga 27°C. Tanah yang baik untuk menanam timun adalah tanah yang gembur, banyak mengandung humus, memiliki unsur hara organik cukup banyak dengan kadar liat rendah berPH 6-7.

b. Pengolahan Media Tanam
Tanah pada lahan tanam kemudian dilakukan pengolahan dengan cara digemburkan menggunkan cangkul atau bajak, setelah itu tanah pada lajan dicampur dengan pupuk kandang atau kompos sebanyak 10-20 kg / hektar lahan. Kemudian buatlah bedengan dengan lebar sekitar 100 cm dan beri jarak antar bedeng yaitu sekitar 20-30 cm untuk saluran air. Panjang bedengan tergantung pada keadaan musim. Jika musim hujan, bedengan dibuat dengan panjang sekitar 30-40 cm. Sedangkan jika musim kemarau, panjang bedengan hanya berukuran 20-25 cm.

c. Pemilihan Benih Dan Persemaian benih
Sebelum benih ditanam, media persemaian harus disiapkan terlebih dahulu. Tempat persemaian yang dapat digunakan untuk menyemai benih yaitu polybag atau kantong plastik transparan. Media persemaian dibuat dari campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 7: 3 namun sebelum digunakan, media semai disterilkan dengan menggunakan Dithane atau Cobox 0,2% clan Furadan atau Curater sebanyak 15 g /100 kg. Walau benih dapat ditanam langsung, untuk mengurangi kegagalan, benih harus diperlakukan sebagai berikut: Benih direndam selama sekitar 24 jam, buanglah benih yang mengapung. Selanjutnya, benih dipindahkan ke lipatan handuk basah selama 12 jam sampai akan bakal akar muncul.

Saat benih telah keluar akar, benih dapat ditanam langsung di tempat yang telah disiapkan. Pada musim hujan, tempat pembibitan atau bedengan harus diberikan atap plastik transparan. Jika pada musim kemarau, bedengan dapat dibuat di tempat terbuka. Namun, dalam beberapa hari pertama, bedengan harus ditutup dengan daun kering dan usahakan sinar matahari dapat masuk sekitar 35%.

Tanah pada tempat persemaian disiram setiap 1-2 hari. Ketika keping daun terbuka, benih disemprot dengan fungisida, insektisida, dan bakterisida setiap 2 hari dengan dosis yang digunakan setengah dari dosis yang dianjurkan.

d. Penanaman Bibit
Bibit yang telah berumur 10-14 hari atau telah memiliki dua daun selanjutnya lakukan penanaman pada lahan tanam yang telah disiapkan. Jarak tanam optimal adalah 120 x 40 cm.

e. Perawatan Tanaman
Perawatan tanaman dilakukan pada saat tanaman berumur 5 hingga 10 hari. Pada saat tanamn berumur 5 hari setelah tanam maka lakukan penyulaman pada tanaman yang tidak tumbuh dan juga lakukan penjarangan pada lubang tanam yang brisi 3 tanaman atau lebih. Setelah itu lakukan penyiangan pada gulma pengganggu, selain itu lakukan penutupan rongga tanah pada sekitar lubang tanam agar tanaman memiliki batang yang tegak dan kokoh. Lakukan pula pemopokan untuk menutup rumput yang tumbuh diatas bedengan serta memberi efek dingin pada media tumbuh sehingga akar akan tumbuh dan berkembang dengan baik.

Setelah pemopokan selesai dilanjutkan dengan pemasangan lanjaran atau teturus. Kebutuhan Lanjaran atau teturus untuk perhektar lahan adalah 45.000-50.000 batang. Pada saat tanaman berumur 12 hari setelah tanam lakukan pemupukan dengan cara dikocor. Pupuk susulan dikeringkan terdiri dari Urea, ZA, SP-36, DAP, dan KNO3 dengan dosis masing masing 100 gram, 100 gram, 100 gram, 100 gram dan 25 gram dilarutkan dalam 10 liter air.

Pemupukan susulan dilakukan sebanyak 5-6x, yaitu umur 12, 15, 18, 19, 22 dan 25 hari setelah tanam. Perawatan tanaman lainnya yang mengikat teralis mentimun dan cabang. Penyemprotan insektisida dan fungisida dari usia 10 hari setelah tanam dengan interval 3 hari.

Penyemprotan pupuk daun, insektisida, fungisida serta ZPT biasanya dijadikan satu agar pemakaian lebih efisien penggunaan tenaga kerja dan pelaksanaannya juga disesuaikan dengan keadaan dan usia tanaman serta hama dan penyakit.

Pemupukan susulan berikutnya diberikan kering dengan cara membuat lubang tanam diantara 4 tanaman atau hanya dengan ditaburkan di tengah bedengan. Pupuk susulan kering yang diberikan pada saat tanama telah berumur 26 hari setelah tanam. Pupuk yang diberikan terdiri dari Urea, SP-36, KCl dan NPK dengan perbandingan 2: 1/2: 1/2: 1.

f. Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit yang seing menyerang tanama timun antara lain Hama Thrips, jangkrik, Penyakit Downy Mildew, Powdery Mildew, Oteng-oteng atau Kutu Kuya (Aulocophora similis Oliver), kutu daun, lalat buah, busuk daun dan masih banyak lagi yang lainnya.

Pemberantasan hama dan penyakit tersebut harus segera dilakukan setelah terlihat tanda-tanda serangan. Cara pemberantasannya antara lain dengan cara mekanis (eradiksi/pemotongan daun) maupun dengan cara kimia (penyemprotan pestisida). Perlakuan terbaik adalah dengan jalan pencegahan (preventif).
Panen

g. Pemanenan Timun
Buah mentimun muda lokal untuk sayuran, asinan atau acar umumnya dipanen pada umur 2 higga 3 bulan setelah tanam, untuk mentimun hibrida biasanya dipanen 42 hari setelah tanam, dan untuk mentimun suri dipanen setelah matang. Buah mentimun sebaiknya dipanen di pagi hari sebelum jam 9 dengan cara memotong tangkai buah menggunakan pisau tajam. Mentimun sayur dapat dipanen 5 – 10 hari sekali tergantung dari varitas dan ukuran serta umur buah yang dikehendaki.

Demikian artikel pembahasan tentang”7 Cara Sukses Budidaya Timun Agar Cepat Berbuah Dan Panen“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa