Panduan Lengkap Cara Budidaya Jahe Gajah Agar Sukses Bagi Pemula

Panduan Lengkap Cara Budidaya Jahe Gajah Agar Sukses Bagi Pemula  – Jahe (Zingiber officinale) adalah salah satu tanaman rimpang yang berbentuk jemari yang menggelembung di tengah ruas-ruasnya. Ada berbagai jenis jahe, diantaranya yaitu jahe merah, jahe emprit dan jahe gajah. Rasa dominan pada jahe adalah pedas, rasa pedas tersebut dihasilkan oleh sebuah senyawa keton yang disebut zingeron. Selain digunakan sebagai bahan bumbu dapur, jahe ternyata memiliki banyak khasiat/manfaat Jahe antara lain : dapat mengobati migren dan sakit kepala, dapat menurunkan kadar kolesterol, dapat menyembuhkan perut kembung atau gangguan pencernaan dan lainnya.

Karena begitu banyak manfaat jahe, kini banyak orang yang menanam bahkan membudidayakan jahe. Membudidayakan jahe dapat menjadi prospek usaha yang cukup menjanjikan.

Cara Budidaya Jahe Gajah

Syarat Tumbuh Jahe Gajah

Jahe tumbuh baik di daerah tropis dan subtropis dengan ketinggian sekitar 0-2.000 mdpl dengan curah hujan relatif tinggi yaitu antara 2.500-4.000 mm/tahun, Suhu udara yang baik untuk budidaya tanaman jahe berkisar antara 20°C-35°C. Tanaman jahe paling cocok ditanam pada tanah subur, gembur dan banyak mengandung humus dengan pH sekitar 4,3-7,4.

Persiapan Bibit Jahe Gajah

Pilihlah bibit jahe gajah yang berkualitas baik karena bibit nantinya mempengaruhi hasil yang akan didapatkan. Pilihlah bibit jahe yang berasal dari tanaman induk yang tua atau minimal berumur 10 bulan. Ambil rimpang jahe gajah yang setidaknya memiliki 2 mata tunas, segar, tidak lecet dan tidak berpenyakit.

Penyemaian Bibit Jahe Gajah

Penyemaian dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan menggunakan peti atau dengan bedengan. Dengan menggunakan peti kayu: Setelah itu rimpang jahe yang akan dibuat bibit dijemur namun jangan terlalu kering, kemudian disimpan dalam peti kayu sekitar 1-1,5 bulan hingga memiliki mata tunas. Setelah itu, potong rimpang menjadi beberapa bagian dengan setiap bagian memiliki 3-5 mata tunas lalu jemur ulang selama setengah hari hingga sehari.

Selanjutnya potongan rimpang bakal bibit dimasukkan dalam karung beranyaman jarang, lalu dicelupkan dalam larutan fungisida dan zat pengatur tumbuh sekitar 1 menit. Rimpang bibit diletakan pada bagian dasar peti kayu dengan mata tunas berada di atas, kemudian di atasnya diberi abu gosok atau sekam padi, begitu seterusnya. Setelah berumur sekitar hingga 2-4 minggu, rimpang bibit jahe tersebut sudah dapat ditanam.

Jika menggunakan bedengan, maka perlu dibuat rumah semai dengan ukuran sekitar 10 m x 8 m untuk menyemai sekitar 1 ton bibit. Dalam rumah semai dibuat bedengan dari jerami, lalu susun rimpang bibit diatasnya kemudian tutup lagi dengan jerami begitu seterusnya hingga bagian paling atas adalah jerami. Lakukan perawatan berupa penyiraman setiap harinya dan sekali-kali disemprot dengan fungisida, setelah penyemaian selama 2 minggu rimpang bibit mulai bertunas selanjutnya dipotong menjadi beberapa bagian dengan setiap bagian memiliki 3-5 mata tunas. Sebelum ditanam bibit tersebut diletakan dalam karung lalu direndam dalam larutan fungisida selama 8 jam kemudian dijemur selama 2-4 jam. Barulah bibit dapat ditanam.

Persiapan Lahan Tanam Jahe Gajah

Tanah pada lahan tanam digemburkan dengan cara dibajak atau dicangkul dengan kedalaman sekitar 30 cm. Setelah digemburkan selanjutnya tanah dibiarkan selama sekitar 2-4 minggu agar gas beracun dalam tanah menguap serta bibit penyakit dan hama akan mati terkena sinar matahari. Jika dirasa tanah pada pengolahan pertama dirasa belum gembur, maka dapat dilakukan pengolahan tanah untuk kedua pada sekitar 2 minggu atau 3 minggu sebelum tanam. Setelah itu, berikan pupuk kandang dengan dosis 1.500-2.500 kg. Jika pH tanah kurang bisa dilakukan pengapuran dengan menggunakan dolomit.

Selanjutnya buatlah bedengan dengan ukuran tinggi sekitar 20-30 cm, lebar sekitar 80-100 cm, sedangkan untuk panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan. Lalu buatlah lubang tanam dengan kedalaman sekitar 3 cm hingga 7,5 cm untuk menanam bibit.

Penanaman Jahe Gajah

Setelah lahan tanam dan bibit siap, lakukan penanaman segera. Letakkan bibit rimpang secara rebah ke dalam lubang tanam yang telah disiapkan. Penanaman jahe sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan sekitar bulan September dan Oktober.

Pemeliharaan Tanaman Jahe Gajah

Lakukan penyulaman atau penggantian rimpang yang mati atau rusak dengan tanaman atau rimpang baru pada saat 2-3 minggu setelah penanaman.

Lakukan penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu yang tumbuh disekitar tanaman jahe gajah. Penyiangan pertama dapat dilakukan saat tanaman berumur sekitar 2-4 minggu, penyiangan berikutnya dilakukan sebanyak sekali dalam waktu 3-6 minggu tergantung dengan jumlah gulma yang ada. Setelah jahe berumur sekitar 6-7 bulan, tidak perlu dilakukan penyiangan lagi karena rimpang sudah berukuran cukup besar.

Selain itu, lakukan pembubuhan agar rimpang yang terlihat ke permukaan tanah dapat tertutup kembali. Selama umur tanaman jahe pembubunan dilakukan sebanyak 2-3 kali tergantung kondisi tanah dan curah hujan.

Agar nutrisi yang diperlukan tanaman terpenuhi, lakukan pemupukan. Pemupukan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk organik atau konvensional. Untuk penyiraman, tanaman Jahe tidak membutuhkan air yang terlalu banyak untuk pertumbuhannya.

Pemanenan Jahe Gajah

Pemanenan jahe dapat dilakukan bergantung pada penggunaan, jika jahe digunakan untuk kebutuhan bumbu penyedap masakan, maka pada umur kurang lebih sekitar 4 bulan jahe sudah dapat dipanen. Namun biasanya jahe dipanen pada umur sekitar 10-12 bulan, dengan ciri-ciri yang siap panen adalah daun berubah warna dari hijau menjadi kuning dan batangnya semua mengering.

Cara pemanenan jahe yaitu dengan membongkar tanah dengan menggunakan alat garpu atau cangkul dengan hati-hati agar rimpang tidak terluka atau rusak. Setelah itu, tanah atau kotoran lain dibersihkan dari rimpang. Setelah bersih jahe dijemur selama sekitar 1 minggu. Selanjutnya simpan pada tempat terbuka dan lembab jika ditumpuk, tapi jangan terlalu tinggi.

Demikian artikel pembahasan tentang “Panduan Lengkap Cara Budidaya Jahe Gajah Agar Sukses Bagi Pemula“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami selanjutnya. Sampai jumpa