Panduan Lengkap Cara Budidaya Tanaman Garut Bagi Pemula Agar Sukses – Garut, Ararut atau irut (Maranta arundinacea) adalah sejenis tumbuhan dengan bentuk terna yang menghasilkan umbi yang bisa dimakan. Nama lain umbi garut yaitu larut, rarut, sagu betawi, sagu belanda, marus, pi walanda dan lain sebagainya.
Ciri ciri tanaman garut yaitu tanaman garut merupakan tanaman terna menahun, tegak, memiliki batang bercabang menggarpu dengan tinggi sekitar 40 cm hingga 100 cm. Rimpang tanaman garut lunak dan membengkak, berdaging, berwarna keputih-putihan atau kemerahan dengan sisik daun putih kemerahan. Daunnya bertangkai panjang, memiliki pelepah pada bagian pangkal dan menebal dengan helaian daun berbentuk lonjong atau bulat telur-melonjong dengan ujung runcing. Bunga tanaman garut majemuk berada di ujung batang, zigomorfik dengan warna bunga putih. Buah tanaman garut berbentuk lonjong, gundul hingga berambutr dengan warna merah tua.
Klasifikasi Tanaman Garut
Kingdom: Plantae
(tidak termasuk): Angiospermae
(tidak termasuk): Monokotil
(tidak termasuk): Commelinids
Ordo: Zingiberales
Famili: Marantaceae
Genus: Maranta
Spesies: Maranta arundinacea
Tanaman garut banyak ditanam untuk diambil umbinya yang menghasilkan pati berkualitas tinggi, hals dan memiliki harga yang mahal. Meski bukan sumber pangan pokok namun tanaman garut ini banyak di tanamn di pekarangan di daerah pedesaan sebagai cadangan makanan.
Rimpang garut bisa dijasikan sumber karbohidrat alternatif untuk menggantikan terigu. Tepung garut baik dikonsumsi orang yang lemah atau orang yang baru sembuh dari sakit, karena tepung garut mudah dicerna oleh penderita masalah perut maupun usus. Tepung garut juga dimanfaatkan sebagai pengenyal berbagai makanan, bumbu, sup, gula, masakan dan makanan pencuci mulut seperti puding dan es krim.
Bubur rimpang garut yang masih segar digunakan sebagai obat oles luka dan luka bernanah, pati rimpang tersebut dicampur dengan air atau susu digunakan untuk mengobati masalah perut seperti mengobati keracunan dan diare. Seluruh bagian rimpang garut yang belum berserat bisa dimakan dengan cara dikukus atau dipanggang lebih dulu.
Bubur rimpang garut banyak digunakan oleh pabrik kertas, karton, bantal dan papan tembok; pati rimpang garut digunakan sebagai bahan dasar bedak, lem dan sabun. Ampas sisa pembuatan tepung dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan pupuk. Daunnya digunakan sebagai pembungkus. Beberapa kultivar tanaman garut yang memiliki daun berwarna menarik banyak digemari sebagai tanaman hias.
Cara Budidaya Tanaman Garut
Syarat Tumbuh Tanaman Garut
Tanaman garut akan tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian 60-90 mdpl, memiliki suhu ideal sekitar 22-32°C, memiliki curah hujan sekitar 1500-2000 mm/tahun dan memiliki kelembaban udara sekitar 50%-85%. Tanah yang baik untuk menanam tanaman garut yaitu tanah yang gembur, kaya dengan humus dan memiliki drainase yang baik serta memiliki pH sekitar 4,5-8.
Pembibitan Tanaman Garut
Pembibitan tanaman garut dapat dilakukan dengan perbanyakan melalui umbi maupun anakan tanaman garut.
1. Perbanyakan melalui umbi garut.
Pertama, siapkan terlebih dahulu umbi garut yang terlah berumur satu tahun; dalam kondisi yang baik (bagus, mulus dan bebas dari hama penyakit).
Setelah bibit umbi garut diperoleh, cuci hingga berrsih lalu angin-anginkan hingga kulitnya mengelupas.
Jika sudah, potong umbi menjadi beberapa bagian dengan setiap bagian memiliki 2-4 mata tunas. Selanjutnya, rendam umbi bibit tanaman garut dengan larutan fungisida, insektisida dan ZPT selama lima menit.
Siapkan lahan semai, gemburkan tanah lalu bentuk bedengan dengan ukuran 2 m x 20 m dengan ketinggian 20 cm hingga 30 cm (untuk 1 hektar lahan). Setiap bedengan diberi pupuk kandang lalu digarit dengan kedalaman 3 cm.
Setelah itu, masukan bibit umbi tasu ke lubang garit yang telah dibuat dengan posisi mata tunas menghadap ke atas lalu timbun kembali dengan tanah.
Lakukan perawatan berupa penyiraman dan pemberian pestisida. Setelah berumur 20-0 hari setelah semai atau setelah bibit memiliki 3-5 helai daun, bibit dapat dipindah tanamkan ke lahan tanam.
2. Perbanyakan dengan anakan
Pertama, siapkan rumpun garut yang berumur sekitar 4-5 bulan atau memiliki 3 anakan atau lebih yang siap dipisahkan dan ditanam. Setelah itu, anakan garut dipotong dan dibersihkan lalu tanam.
Persiapan Lahan Tanam
Lahan yang akan digunakan untuk menanam tanaman umbi garut di gemburkan terlebih dahulu dengan cara dibajak atau dicangkul sedalam 20-30 cm. Setelah itu buatlah bedengan dengan ukuran 1 m x 10 m dengan ketinggian sekitar 20-30 cm. Selanjutnya, buatlah lubang tanam dengan kedalaman sekitar 8-15 cm dengan jarak antar lubang tanam yaitu sekitar 40-40 cm x 50-75 cm.
Persiapan Tanaman Naungan
Tanaman naungan yang baik untuk tanaman umbi garut yaitu tanaman berakar lunak seperti pisang, pepaya dan lain sebagainya. Tanaman naungan tersebut ditanam dengan jarak tanam sekitar 3 m x 3 m. Bisa juga menggunakan tanaman keras namun jarak tanamnya harus diatur agar tidak mengganggu tanaman garut.
Penanaman Tanaman Garut
Setelah semuanya siap, lakukan penanaman. Bibit diambil dari lahan semai lalu dimasukkan ke lubang tanam yang telah disiapkan dengan satu lubang tanam diisi satu bibit saja. Apabila bibit berasal dari anakan, sebelum ditanam kurangi terlebih dahulu daunnya untuk mengurangi penguapan. Penanaman tanaman garut baik dilakukan pada awal musim hujan.
Pemupukan Tanaman Garut
Pemupukan tanaman garut dilakukan sebanyak 3 kali, pemupukan pertama dilakukan dengan menggunakan pupuk urea dan pupuk SP36 dengan dosis masing-masing 100 kg/ha dan 400 kg/ha.
Pemupukan kedua dilakukan saat tanaman berumur 3,5 bulan, pemupukan tersebut dilakukan dengan menggunkana pupuk Urea dan KCl dengan dosis masing-masing 100 kg/ha dan 200 kg/ha.
Pemupukan ketiga dilakukan saaat tanaman berumur 5 bulan, pemupukan tersebut dilakukan dengan menggunakan pupuk urea dan KCl dengan dosis masing-masing 100 kg/ha dan 150 kg/ha.
Pemupukan tersebut dilakukan dengan cara mencampurkan pupuk lalu ditebar di alur pembubunan tanaman.
Pemeliharaan Tanaman Garut
Pastikan pengairan lahan tanama tanaman garut lancar dan tidak tergenang. Lakukan pula penyiangan dan pembubunan saat tanaman berumur sekitar 3-4 bulan. Jika ada tanaman terserang hama dan penyakit, aplikasikan pestisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Masa Panen Umbi Garut
Tanaman garut bisa dipanen 2 periode yakni jika ingin diolah menjadi keripik atau emping saat tanaman berumur 6-7 bulan dapat dipanen karena pada umur ini umbi garut belum banyak memiliki serat. Jika ingin diambil patinya maka pemanenan dapat dilakukan saat tanaman berumur 8-12 bulan.
Cara pemanenan umbi garut yaitu dengan membongkar rimpang dengan menggunakan garpu atau alat yang lainnya. Sisakan anakan untuk bibit dan biarkan 6-12 bulan dapat dipanen kembali. Lakukan hal ini seterusnya hingga siklus 5-7 kali atau 5-7 tahun.
Demikian artikel tentang”Panduan Lengkap Cara Budidaya Tanaman Garut Bagi Pemula Agar Sukses“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa