Panduan Lengkap Cara Menanam Tomat Rampai Agar Cepat Berbuah dan Panen Bagi Pemula

Panduan Lengkap Cara Menanam Tomat Rampai Agar Cepat Berbuah dan Panen Bagi Pemula – Tomat rampai atau tomat plum atau yang sering disebut dengan rempai adalah jenis tomat yang memiliki ukuran lebih kecil dibanding tomat buah, tapi memiliki rasa yang jauh lebih asam dan lebih gurih di bandingkan tomat buah sehingga membuat rasa masakan menjadi lebih mantap.

Tomat rampai memiliki ukuran sebesar biji kelereng, berkulit tipis, jika sudah tua berwarna merah matang, memiliki banyak biji serta mengandung banyak air. Banyak orang yang lebih menyuukai memasak dengan menggunakan tomat rampai atau rempai ini sehingga jenis tomat ini lebih laku terlebih harga rampai lebih mahal dibandingkan dengan tomat buah. Tak heran jika, banyak orang yang mencoba melakukan budidaya tomat rampai ini dengan skala besar maupun hanya menanam tomat rampai ini di pekarangan rumah baik langsung di tanah ataupun dalam pot. Berikut selengkapnya:

Cara Menanam Budidaya Tomat Rampai

Syarat Tumbuh Tomat Rampai

Tanaman tomat dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian sekitar 0-1500 mdpl, Suhu yang baik untuk menanam tomat adalah sekitar 20-27°C, serta curah hujan sekitar 750-1250 mg/tahun.

Pemilihan Benih Tomat Rampai

Benih tomat rampai dapat diperoleh dari membeli di toko ataupun membuatnya sendiri. Namun disarankan untuk membuat benih sendiri, caranya:

Seleksi dahulu buah tomat rampai yang akan dibuat benih dari segi ukuran dan bentuk, tomat rampai yang baik untuk bibit adalah tomat rampai yang memiliki ukuran besar serta memiliki bentuk yang tidak cacat. Setelah calon bibit dipilih, selanjutnya ambil biji tomat rampai tersebut lalu bersihkan lendir pada biji dengan air. Kemudian, rendam biji dalam air , ambil biji yang tenggelam saja sedangkan yang mengapung di permukaan air dibuang, setelah itu jemur hingga kering. Jika sudah kering simpan biji benih dalam wadah yang steril dan kering.

Penyemaian Benih Tomat Rampai

Setelah benih siap, selanjutnya benih dapat disemai pada 2 media semai yaitu dapat berupa bedengan atau juga polybag/pot.

Jika menggunakan bedengan
Buatlah bedengan terlebih dahulu, setelah itu buatlah garis atau larikan dengan jarak sekitar 5 cm antar larik dan kedalamannya sekitar 1 cm. Setelah larikan jadi, taburkan biji benih (usahakan jangan menumpuk) pada larikan yang dibuat pada bedengan dengan jarak antar benih sekitar 2-3 cm. Kemudian tutup kembali dengan tanah dan lakukan penyiraman secukupnya.

Jika menggunakan polybag/pot
Setelah polybag atau pot sudah diisi dengan media tanam. Lubangi media tanam sedalam 1 cm, lalu isi setiap lubang pada setiap polybag atau pot dengan 1 biji benih .

Persiapan Lahan Tanam Tomat Rampai

Bersihkan lahan tanam yang akan digunakan untuk menanam tomat rampai dari gulma atau tanaman pengganggu lainnya. Setelah itu, gemburkan tanah pada lahan tanam dengan cara dicangkul atau dibajak, apabila pH tanah kurang dari 5,5 lakukan pengapuran menggunakan dolomit dengan dosis yang sesuai.

Setelah itu, buatlah bedengan dengan lebar sekitar 1 meter, tinggi sekitar 30 cm dan panjang sesuai dengan lahan tanam. Antar bedeng diberi jarak sekitar 30-40 cm. Kemudian diamkan lahan selama sekitar seminggu. Selanjutnya, lakukan pemupukan dasar engan menggunakan pupuk kandang atau pupuk kompos dengan dosis 20 ton/hektar lahan. Setelah dilakukan pemupukan, lakukan pemulsaan. Hal ini ditujukan agar tanah pada lahan tanam tetap terjaga kelembabannya, tomat tetap bersih serta bisa mengendalikan gulma. Diamkan kembali selama sekitar seminggu.

Penanaman Tomat Rampai

Sebelum melakukan penanaman, buatlah lubang tanam terlebih dahulu pada mulsa dengan diameter dan kedalaman sekitar 5-7 cm. Dalam setiap bedengan dibuat 2 lajur lubang tanam dengan jarak antar lajur sekitar 70-80 cm dan jarak antar lubang dalam 1 lajur sekitar 40-50 cm.

Setelah lubang tanam jadi, lakukan penanaman. Masukkan bibit dalam lubang tanam , kemudian timbun dengan media tanam hasil galian lubang tanam tadi, setelah itu lakukan penyiraman agar terjaga kelembabannya.

Perawatan dan Pemeliharaan Tanaman Tomat

Penyulaman
Lakukan pengecekan pada tanaman tomat setelah berumur sekitar seminggu setelah tanam, jika ada tanaman yang mati atau tumbuh tidak optimal maka harus dilakukan penyulaman yaitu mengganti tanaman yang mati dengan tanaman yang baru.

Penyiangan
Jika budidaya tomat dilakukan tanpa mulsa, lakukan penyiangan pada gulma sebanyak 3-4 kali selama musim tanam. Jika menggunakan mulsa, penyiangan dapat dilakukan seperlunya saja.

Pemangkasan
Agar tanaman tomat tidak memiliki banyak batang atau percabangan lakukan pemangkasan tunas pada ketiak daun, pemangkasan tersebut bisa menggunakan tangan dan untuk mengatur ketinggian tanaman bisa lakukan pemangkasan dengan memotong batang biasanya menggunakan pisau atau gunting. Lakukan pula pemotongan ujung tanaman, namun pemotongan tersebut dilakukan jika tanaman telah memiliki 1 dompol buah dengan jumlah sekitar 5 hingga 7 per dompol. Pemangkasan ini dapat dilakukan setiap seminggu sekali.

Penyiraman dan Pengairan Tanaman
Tanaman toman tidak begitu membutuhkan banyak air namun jangan sampai tanaman kekurangan air. Jika kelebihan air dapat membuat fase generatif tanaman terhambat namun fase pertumbuhan daun dan batang (vegetatif) akan subur. Jika kekurangan air maka buah yang dihasilkan akan pecah-pecah.

Pemasangan Ajir
Agar tanaman tomat tidak mudah roboh maka perlu dilakukan pemasangan ajir atau lanjaran yang terbuat dari bambu dengan panjang sekitar 1,5-2 m. Pemasangan lanjaran atau ajir ini dilakukan ketika tanaman tomat telah setinggi 10-15 cm, Ajir tersebut dipasang dengan jarak sekitar 10-20 cm dari tanaman tomat tersebut. Setiap tanaman bertambah setinggi 20 cm batang tanaman tomat diikat pada lenjeran atau ajir menggunakan tali rafia tau tali plastik.

Pemupukan Tanaman Tomat Rampai
Tanaman tomat organik yang telah berumur sekitar 2-3 minggu diberi pupuk berupa pupuk kandang atau kompos sekitar 1 genggam/tanaman. Selain itu jufa berikan pupuk berupa pupuk organik cair berkalium tinggi saat tanaman akan berbunga dan berbuah. Penyemprotan pupuk tersebut bisa dilakukan setiap minggu dengan dosis 1 liter pupuk/100 liter air.

Tanaman tomat non organik dapat diberi pupuk berupa pupuk urea dan KCl dengan perbandingan 1:1 dengan dosis yang diberikan adalah 1-2 gr/tanaman yang diberikan pada usia tanaman seminggu setelah tanam. Pada umur 2-3 minggu beri lagi pupuk urea dan KCl dengan dosis sekitar 5 gr/tanaman. Pada saat tanaman berumur sekitar 1 bulan jika masih terlihat kurang gizi, beri urea dan KCl dengan dosis 7 gr/tanaman. Pemberian pupuk tersebut diberikan dengan jarak sekitar 5-7 cm dari tanaman tomat.

Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman tomat diantaranya ulat buah, kutu daun thrips, lalat putih, lalat buah, tungau, nematoda, penyakit layu, bercak daun, penyakit kapang daun, bercak coklat, busuk daun dan busuk buah. Semua hama dan penyakit tersebut bisa diberantas dengan pestisida yang tepat dan dosis yang benar.

Pemanenan Tomat Rampai

Umur panen tomat yaitu sekitar 60-100 hari setelah tanam. Pemanenan tersebut dilakukan pada pagi atau sore hari. Pemanenan setelah panen pertama dapat dilakukan 2-3 hari sekali. Dalam 1 hektar lahan tanam dapat menghasilkan sekitar 15-30 ton tomat.

Demikian artikel tentang “Panduan Lengkap Cara Menanam Tomat Rampai Agar Cepat Berbuah dan Panen Bagi Pemula“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa