Tips Sistem Budidaya Mina Padi Sukses di Indonesia yang Diakui Oleh Dunia

Tips Sistem Budidaya Mina Padi di Indonesia – Sistem Mina Padi adalah sistem pemeliharaan ikan disela-sela tanaman padi. Mina padi merupakan perpaduan tanaman padi dan budidaya ikan dalam satu lahan. Sistem mina padi diterapkan melalui pemanfaatan irigasi sawah atau pada lahan yang memiliki irigasi baik dan genangan sawah tidak boleh surut secara berlebihan hingga lahan mengering. Dengan sistem mina padi, petani akan mendapatkan keuntungan ganda, yaitu keuntungan dari pembesaran ikan dan keuntungan dari hasil panen padi. Untuk anda yang ingin melakan budidaya sistem mina padi, berikut ini beberapa tips budidaya padi dengan sistem mina padi di Indonesia.

Sistem mina padi mampu memberikan keuntungan signifikan sehingga direkomendasikan oleh FAO untuk diterapkan di negara lain. Berikut tips sistem budidaya mina padi.

Baca Juga : Cara Mengatasi Hama Keong Mas pada Tanaman Padi di Sawah

Tips Sistem Budidaya Mina Padi di Indonesia

1. Persiapan Lahan Sawah

Sistem mina padi diawali dengan pembuatan lahan tanam, pembuatan drainase sistem pembuangan dan pembuatan jalur irigasi maduk kelahan sawah.

Pengolahan tanah dan pembajakan bisa dilakukan dengan cara modern dengan traktor atau secara manual dengan kerbau atau sapi bajak.

Siapkan lahan tanam yang bajak lebih dalam dibanding teknik budidaya padi biasanya, buat kurang lebih 60 Cm dari pembatas pematang sawah layaknya kolam biasa.

2. Jenis Padi dan Ikan

Petani juga perlu menyiapkan 2 bibit padi dan bibit ikan yang akan ditanam dengan sistem mina padi. Bibit padi yang digunakan adalah jenis padi yang memiliki akar dalam yang kuat sehingga padi tidak gampang roboh karena air akan terus menggenangi sawah dan ikan akan terus bergerak dan menyenggoli tanaman padi.

Sedangkan bibit ikan yang digunakan yaitu jenis ikan yang tahan hidup di air keruh dan berlumpur, serta jenis ikan yang tahan terhadap penyakit dan jenis ikan yang gampang besar. Beberapa jenis ikan tersebut seperti jenis lele, patin, ikan mas, mujair, karper, tawes atau nila.

Baca Juga : Hama Dan Penyakit Tanaman Padi 

3. Teknik Pemupukan

Pupuk yang digunakan harus pupuk organik, sehingga plankton-plankton bisa berkembangbiak yang akan dijadikan makanan ikan. Sebaiknya gunakan pupuk dari kotoran ayam karena tidak mengandung zat hara yang tinggi. Berikan pupuk organik sebanyak 1-2 ton per hektar.

Selain pupuk dari kotoran ayam, petani juga bisa berikan pupuk jenis NPK dengan takaran sesuai label. Jika menggunakan pupuk buatan, sebaiknya berikan dosis secara tepat agar tidak berpengaruh terhadap kehidupan ikan.

4. Waktu Penebaran Benih Ikan

Waktu penebaran benih ikan yang paling tepat yaitu pada saat tanaman padi sudah mencapai 30 HST (hari setelah tanam) atau setelah pemupukan, dengan jumlah ikan berjumlah 1000 – 2000 ekor/ha dan ditebarkan pada sore atau pagi hari.

Pengaturan irigasi keluar masuk air sangat penting diperhatikan pada sistem mina padi. Karena jika air terlalu tinggi, akan berpengaruh pada pertumbuhan padi, sedangkan jika air terlalu rendah akan berpengaruh pada pertumbuhan ikan. Buat irigasi dengan desain pintu keluar dan masuk air sebaik mungkin yang disertai pemasangan jaring/kawat.

Baca Juga : Cara Menanam Padi Dengan Teknik Hazton 

5. Pemberian Pupuk Padi dan Pemeliharan Ikan

Pemberian pakan pada ikan diberi jarak 3 hari setelah penebaran. Pemberikan pakan apung diberikan 2x sehari pada pagi dan sore hari.

Sedangkan, pemberikan pupuk pada padi sebaiknya diberikan setelah ikan berumur 3 minggu dan menggunakan pupuk organik kotoran ayam.

6. Cara Pemanenan Sistem Mina Padi

Pemanenan sistem mina padi silakukan setelah tanaman padi menguning 90% dan ikan dipanen 10 hari sebelum pemanenan padi. Cara panen ikan ddapat dilakukan dengan cara mengeringkan lahan sawah dan diberi jaring pada jalur keluar irigasi, atau bisa juga menggunakan alat penangkap khusus.

Baca Juga : Cara Budidaya Padi Organik Dengan Metode SRI 

Keuntungan Sistem Minapadi

Dibanding dengan metode biasanya, sistem mina padi memiliki banyak keuntungan, salah satunya hasil panen yang lebih banyak. Berdasarkan riset, dari satu hektare lahan yang diterapkan, hasil yang didapat cukup menggiurkan. Keuntungan yang didapat bisa lebih dari dua puluh juta rupiah. Keuntungan itu bisa berlipat ganda jika sawahnya semakin banyak.

Selain dari hasil panen padi, petani juga akan mendapatkan hasil keuntungan yang cukup besar dari ikan yang ditebar. Karena saat pembesaran ikan, petani tidak perlu memberi banyak makan. Hal ini akan memangkas biaya perbesaran namun hasilnya lebih besar. Akhirnya, keuntungan yang didapat menjadi lebih banyak.

Pada tahun 2015 lalu, Ditjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan FAO untuk mengembangkan dan memperbaiki sistem mina padi agar lebih bermanfaat bagi banyak orang.

Setelah penerapan tersebut sukses di Indonesia, FAO mulai merekomendasikan sistem ini diterapkan di negara lain. Dua stakeholder di Laos dan Filipina mulai tertarik dan akan segera menerapkannya di negerinya. Kedua negara tersebut menganggap sistem ini sangat baik dan minim risiko kegagalan.

Baca Juga : Cara Budidaya Padi Beras Merah 

Itulah informasi yang diberikan tentang Tips Sistem Budidaya Mina Padi Sukses di Indonesia Semoga informasi yang diberikan bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai sumber literasi bagi pembaca