Cara dan Teknik Budidaya Tanaman Cabe Jawa (Cabai Jamu) Yang Kaya Akan Manfaat dan Khasiat

Panduan Lengkap Cara dan Teknik Budidaya Tanaman Cabe Jawa (Cabai Jamu) Yang Kaya Akan Manfaat dan Khasiat

Cabe jawa, Cabai jamu merupakan salah satu jenis rempah yang mesih berkerabat dekat dengan lada dan kemukus. Tanaman dengan nama latin Piper retrofractum ini, termasuk dalam suku sirih-sirihan atau Piperaceae. Tanaman cabe jawa tumbuh merambat, memanjat, membelit, melata seperti halnya tanaman sirih. Daun tanaman cabe jawa memiliki bentuk bulat telur hingga lonjong dengan pangkal daunnya berbentuk jantung atau membulat, bagian ujung daunnya runcing dengan bintik-bintik kelenjar. Buah cabe jawa majemuk bulir dengan memiliki bentuk bulat memanjang atau silindris dan bagian ujungnya mengecil, buah cabe jawa yang belum tua berwarna kelabu kemudian berwarna hijau, kemudian hijau, lalu kuming, merah dan lunak. Rasa cabe jawa pedas dan memiliki aroma yang tajam.

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Piperales
Famili: Piperaceae
Genus: Piper
Spesies: P. retrofractum

Cabai jawa memiliki banyak khasiat diantaranya sebagai obat masuk angin, sakit perut, rematik, beri-beri, kolera dan masih banyak lagi yang lainnya. Selain itu, cabe jawa dapat digunakan sebagai insektisida nabati dan juga sebagai fungisida. Karena berbagai khasiat da juga kegunaan cabe jawa ini, banyak orang yang mencoba peruntungan dengan cara melakukan budidaya cabe jawa ini. Berikut adalah cara budidaya cabe jawa :

a. Syarat Tumbuh
Cabe jawa dapat tumbuh di lahan dengan ketinggian sekitar 0 meter hingga 600 meter dari permukaan laut (dpl), dengan suhu sekitar 27-32 derajat celcius dan curah hujan rata-rata sekitar 1.259-2.500 mm/tahun. Tanah yang baik untuk menanam tanaman cabe jawa yaitu tanahlempung berpasir dengan struktur tanah gembur dan berdrainase baik serta memiliki pH sekitar 5,5 hingga 6,5. Tanaman cabe jawa memiliki keunggulan yaitu dapat tumbuh di lahan kering berbatu.

b. Persiapan Bibit Cabe Jawa
Pada umumnya, Cabe Jawa dapat diperbanyak melalui generatif (menggunakan biji) dan juga vegetatif(menggunakan stek tunas batang). Namun petani banyak menggunakan cara vegetatif karena masa panen akan lebih cepat.

Untuk menyiapakn bibit cabe jawa dengan cara vegetatif, caranya yaitu ambil dua ruas batang tanaman cabe jawa yang produktif dan telah memiliki setidaknnya sekitar 1 hingga 2 tunas akar yang menempel pada substrat tumbuhan inang. Pastikan ruas batang yang akan dijaadikan bibit tidak terlalu tua dan cukup muda agar lebih baik. Setelah ruas batang yang akan diambil untuk bibit stek, kemudian disiram dengan air hingga terlihat segar. Simpan bibit stek di tempat yang sejuk selama semalam dan keesokan harinya bibit stek tersebut dapat ditanam dalam polybag.

c. Penanaman Bibit Cabe Jawa
Siapkan polybag tanam sesuai dengan jemlah bibit stek yang akan ditanam. Selanjutnya polybag tersebut diisi dengan media tanam berupa campuran tanah liat dengan pupuk kandang dengan perbandingan dengan 1 : 1. Setelah dimasukkan, tanam bibit dalam polybag tersebut dan lakukan penyiraman secara rutin setiap pagi dan sore hari dari tanaman berumur 0 hingga 1 bulan.
Setelah 1 bulan biasanya tunas daun dan pucuk sudah mulai tumbuh. Setelah tanaman bibit berumur 1,5 – 2 bulan, bibit tersebut dapat dipindah tanamnkan ke lahan yang sesungguhnya.

Lahan yang akan digunakan untuk menanam cabe jawa sebaiknya lahan yang memiliki pohoon pelindung seperti pohon kelapa, lamtoro, asam dan l;ain sebagainya agar dapat dijadikan tiang rambat tanaman cabe jawa. Buatlah 2 lubang tanam dibawah pohon tiang rambat dengan ukuran panjang dan lebar sekitar 10-15 cm dan tinggi sekitar 15-20 cm.

Jika lubang tanam telah siap, selanjutnya lakukan pemupukan dasar menggunakan pupuk kandang. Kemudian lakukan penanaman, lepaskan polybag tanam dengan hati-hati lalu tanam dalam lubang tanam dan timbun kembali dengan tanah bekas galian. Setelah tanam,lakukan penyiraman agar kondisi tanah tetap lembab.

d. Pemeliharaa Tanaman Cabe Jawa

  • Penyulaman
    Lakukan pengontrolan, jika ada bibit yang mati atau tidak tumbuh dengan baik, segera lakukan penyulaman dan ganti bibit tersebut dengan bibit yang baru.
  • Penyiangan
    Lakukan penyiangan pada gulma yang ada disekitar tanaman dengan cara mencabutinya dengan tangan atau menggunakan kored, bisa juga dengan pemberian herbisida sesekali.
  • Pemupukan
    Pemupukan dilakukan apabila tanaman telah merambat pada tiang rambat. Pemupukan tersebut dilakukan dengan menggunakan pupuk cair yaitu campuran pupuk kandang dengan air, pemupukan tersebut dilakukan dengan menyemprotkannya pada bagian akar dan batang. Pemupukan ini dilakukan setiap 2 kali sebulan selama satu tahun.

e. Pemanenan Cabe Jawa
Pemanenan dilakukan apabila buah cabe jawa sudah benar-benar matang dengan warna buah merah muda atau merah tua biasanya umur panenanya yaitu pda 8 hingga 11 bulan bergantung perawatan yang dilakukan. Pemanenan dilakukan dengan car memetiknya menggunakan tangan.

Demikian artikel pembahasan tentang”Cara dan Teknik Budidaya Tanaman Cabe Jawa (Cabai Jamu) Yang Kaya Akan Manfaat dan Khasiat“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa

su_spoiler title=”Baca Artikel Lainnya :” open=”yes” style=”fancy” icon=”chevron-circle”]

[/su_spoiler]