11 Panduan Lengkap Cara Budidaya Edamame (Kedelai Jepang) Berkualitas Dengan Mudah

Panduan Lengkap Cara Budidaya Edamame (Kedelai Jepang) Berkualitas Dengan Mudah dan Hasil Melimpah Bagi Pemula

Edamame merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang mungkin banyak orang menganggap bahwa kacang ini sama dengan kacang kedelai, sehingga kacang ini banyak dikenal dengan kedelai jepang. Namun sebenarnya kacang ini cukup berbeda dengan kacang kedelai karena bentuk kacang edamame ini lebih besar dengan bbobot sekitar 30 gram/100 biji. Kandungan protein pada kacang ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan kedelai dan kacang ini pula merupakan satu-satunya kacang yang memiliki kandungan asam amino esensial yang lengkap. Dalam satu mangkok kecil edamame terdapat sekitar 16,84 gram protein yang setara dengan protein yang terkandung dalam telur, daging dan juga susu.

Karena kandungan tersebut, di Jepang kacang ini menjadfi cemilan sehat karena kacang ini memiliki banyak manfaat seperti menstabilkan kadar gula darah dalam tubuh. Kacang Edamame ini kini banyak dibudiidayakan. Berikut adalah cara budidaya kacang Edamame :

a. Persiapan Lahan Tanam Kacang Edamame
Lahan yang akan digunakan untuk tanam kacang edamame diberrsihkan dahulu dari gulma atau tanaman pengganggu lainnya, setelah itu tanah pada lahan digemburkan dengan cara dibajak atau dicangkul. Setelah lahan telah digemburkan, buatlah bedengan dengan ukuran panjang sekitar 10 meter, lebar sekitar 1 meter dan tinggi sekitar 20 cm hingga 25 cm. Antar bedengan dibuat dengan jarak sekitar 30 cm. 3 Hari sebelum tanam, lakukan pemupukan dasar dengan menggunakan pupuk SP36 dengan dosis sekitar 200 kg/hektar lahan, pemberian pupuk tersebut dilakukan dengan cara ditabur secara merata pada bedengan.
Selain pemupukan lakukan juga pemberiuan kapur pertanian pada lahan tanam dengan dosis sebanyak 600 kg per hektar lahan.

b. Persiapan Benih Edamame
Dibutuhkan sekitar 80 hingga 100 kg biji benih edamame untuk setiap satu hektar lahan.

c. Penanaman Edamame
Setelah biji benih dan lahan telah siap maka lakukan penanaman segera, namun sebelumnya lakukan pengairan lahan terlebih dahulu agar kondisi tanah basah atau lembab. Jarak tanam yang diigunakan untuk menanam edamame adalah sekitar 12 cm x 20 cm apabila penanaman dilakukan pada musim kemarau, dan 14 cm x 20 cm apabila penanaman dilakukan pada musim hujan. Dalam setiap lubang tanam di beri 1 biji benih saja dan biji benih ditanam pada kedalaman sekitar 1,5 cm hingga 2 cm kemudian tutup kembali dengan tanah.

d. Pemberian Mulsa
Setelah biji edamame tumbuh, segera berikan mulsa berupa jerami diatasnya agar kelembaban tanah tetap terjaga dan juga mengurangin pertumbuhan tanaman pengganggu.

e. Penyiangan
Lakukan penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu lainnya yang ada disekitar tanaman edamame agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Proses penyiangan ini dilakukan saat tanaman berumur sekitar 9 hingga 10 hari setelah tanam.

f. Pembubunan
Pembubunan ini dilakukan untuk menggemburkan tanam lalu menaikan tanah keatas bedengan. Pembub unan pertama dilakukan bersamaan dengan penyiangan, pembubunan kedua dilakukan setelah tanaman berumur sekitar 20 hari setelah tanam (biasanya setelah pemupukan susulan), pembubunan berikutnya dilakukan menjelang tanaman edamame ini berbunga.

g. Pengairan
Pengairan ini dilakukan dengan cara menggenangi lahan hingga air berkapasitas lapang. Biasanya penyairan ini dilakukan setiap seminggu sekali dengan memperhatikan kondisi tanah pada lahan.

h. Pemupukan Susulan
Lakukan pemupukan susulan pertama pada saat tanaman berumur 10 hari setelah tanam dengan menggunakan pupuk Urea, KCl, dan juga ZA dengan dosis masing masing sekitar 150 kg, 50 kg, dan 50 kg per hektar lahan. Pemupukan susulan keduan dilakukan pada saat tanaman berumur 21 hari setelah tanam dengan menggunakan pupuk Urea, KCl, dan juga ZA dengan dosis masing masing sekitar 50 kg, 100 kg, dan 100 kg per hektar lahan.

i. Hama dan Penyakit yang Sering Menyerang Tanaman Edamame
Hama penyakit yang sering menyerang tanaman Edamame yaitu Lalat Bibit (Ophimyia Phaseoii), Ulat Grayak (Prodebia Litura), Ulat Polong (Etiela Zinchelta), Kumbang Daun Tembikar (Phaedonia Inciusa), Kepik Hijau, Kutu Daun (Aphis Glycine), Penyakit Layu Bakteri, Penyakit Layu Jamur/Cendawan Tanah, Penyakit Antraknosa, Penyakit Busuk Batang.

j. Pengendalian Hama Dan Penyakit
Pengendalian hama dapat dilakukan secara mekanis, biologis, dan juga kimiawi. Pengendalian secara mekanis yaitu pengendalian hama penyakitdengan cara mengambil dan membunuh hama yang menyerang tanamantersebut satu persatu. Pengendalian secara biologis yaitu mengendalikan hama dengan cara melepaskan predator alami hama yang menyerang.

Pengendalian secara kimia yaitu pengendalian hama penyakit dengan cara menyemprotkan pestisida atau obat pembasmi hama dan penyakit.Penggunaan pestisida tersaebut harus sesuai dengan dosis yang telah dianjurkan.

k. Pemanenan Kedelai Edamame atau Kedelai Jepang
Edamame atau Kedelai jepangdapat mulai dipanen setelah tanaman berumur 60 hingga 65 hari. Cara pemanenanya yaitu dengan cara memotong batang kedelai kemudian polong-polong yang ada pada bagian batang dipetiki.

Demikian artikel pembahasan tentang”11 Panduan Lengkap Cara Budidaya Edamame (Kedelai Jepang) Berkualitas Dengan Mudah“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa