7 Panduan Lengkap Cara Budidaya Jamur Kancing Dengan Mudah

 Panduan Lengkap Cara Budidaya Jamur Kancing Atau Jamur Champignon Dengan Mudah

Jamur kancing (Agaricus bisporus) atau juga dikenal dengan nama Jamur Champignon adalah salah satu jenis jamur yang memiliki bentuk hampir seperti tombol bulat, memiliki warna putih bersih, krem, atau coklat. Jamur kancing adalah jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan, jamur ini biasa digunakan dalam berbagai masakan Barat seperti pizza, omelet, gratin, kaserol dan lainnya. Jamur kancing memiliki aroma unik, jamur ini pula bebas lemak, bebas sodium, dan kaya akan vitamin dan mineral, seperti vitamin B dan potasium serta jamur kancing juga rendah kalori.

Klasifikasi ilmiah Jamur Kancing
Kerajaan: Fungi
Divisi: Basidiomycota
Kelas: Homobasidiomycetes
Ordo: Agaricales
Famili: Agaricaceae
Genus: Agaricus
Spesies: Agaricus bisporus

Budidaya Jamur Kancing

a. Pemilihan Bibit Jamur Kancing
Disarankan bagi pembudidaya dalam skala rumah tangga menggunakan bibit F3 yang dimana bibit dapat langsung ditebar pada media tanam dan dibudidayakan hingga masa pemanenan tiba.

b. Persiapan media tanam Jamur Kancing
Siapkan jerami padi 100%, bekatul 3 %, dan kapur pertanian 2,5 %. Untuk menyuplai unsur nitrogen, fosfor, dan kalium maka media tanam perlu dilakukan penambahan TSP 1,2% , ZA 1%, Urea 0,9% dan dari berat jerami padi yang digunakan.

c. Pengomposan
Pengomposan dilakukan dengan tujuan untuk mematikan jamur liar. Langkah untuk melakukan pengomposan antara lain:

  • Jerami padi dipotong-potong dengan ukuran sekitar 10 cm – 15 cm kemudian cuci hingga bersih lalu tiriskan hingga kelembaban jerami menjadi sekitar 65%.
  • Setelah itu susun jerami dengan tumpukan sekitar 10 cm – 15 cm, lalu tebarkan campuran media tanam berupa bekatul dan kapur diatas jerami. Susunlah lapisan media secara selang seling antar jerami dengan campuran bekatul dan kapur tersebut.
  • Ke esok harinya, campuran media dibolak balik sampai merata lalu tambahkan urea sekitar 0,9%. Bila kelembaban media tanam kurang maka dapat tambahkan air secukupnya.
  • Pada hari ke 6 tambahkan ZA sekitar 1%, kemudian media di aduk-aduk kembali. Pada hari ke 10, tambahkan TSP sekitar 1,2%, media di aduk-aduk lagi, kemudian diamkan media hingga hari ke 12 hingga 17.

d. Sterilisasi Media Tanam Dalam Kumbung
Sterilisasi media tanam ini memiliki tujuan untuk menyempurnakan proses pengomposan serta menghilangkan gas-gas beracun. Berikut adalah Tahap pensterilisasian media tanam:

  • Sebarkan media tanam yang telah dikompos secara merata pada bagian atas rak-rak tanam yang telah disiapkan dalam kumbung atau tempat budidaya dengan ketebalan media tanam sekitar 15 cm – 20 cm.
  • Setelah itu alirkan uap panas yang berasal dari perebusan air di pembangkit uap ke dalam kumbung. Naikkan suhu ruangan kumbung secara bertahap, dan ketika suhu telah mencapai 60°C – 65°C maka pertahankan suhu selama 12 jam.
  • Setelah suhu mencapai 65°C – 75°C, ventilasi kumbung dibuka agar suhu turun menjadi 40°C– 45°C. Jagalah suhu agar tetap stabil pada kisaran 40°C – 45°C selama 70 jam.
  • Setelah itu, akhiri proses sterilisasi dengan cara membuka ventilasi udara pada kumbung hingga suhu ruangan berubah menjadi 32°C.
  • Sterilisasi dapat pula dilakukan pada rumah pengomposan. Caranya, tutup tumpukan kompos dengan plastik dan tunggu hingga suhu mencapai 60°C dan pertahankan suhu tersebut selama 12 jam.
  • Selanjutnya pindahkan kompos ke rumah kumbung dengan suhu 47°C – 50°C, pertahankan suhu tersebut selama 40 jam. Kemudian lakukan pendinginan hingga suhu mencapai 32°C.

e. Penanaman Bibit Jamur Kancing
Setelah suhu turun hingga 32°C, bibit jamur champignon atau jamur kancing siap untuk ditanam dengan cara menebarkannya langsung pada rak tanam yang telah diisi dengan media tanam. Tinggi rak tanam yaitu sekitar 15 cm – 20 cm, panjang sekitar 3 meter dan lebar sekitar 1 meter. Untuk ukuran rak tersebut, diperlukan bibit jamur 10 hingga 14 botol dengan isi 220 cc. Setelah 12 sampai 14 hari miselium akan mulai tumbuh. Pada daerah dataran tinggi suhu ideal untuk melakukan budidaya jamur ini adalah sekitar 28.8°C – 30°C, dan untuk daerah dataran rendah suhu idealnya adalah sekitar 24.4°C – 26.6°C dengan kelembapan sekitar 90 – 100%.

f. Casing
Casing merupakan proses pelapisan tanah setebal 3cm hingga 5 cm di atas media tanam yang telah ditumbuhi oleh miselium. Tujuan casing ini adalah untuk menstimulir pembentukan tubuh buah, membantu pertumbuhan jamur, mengurangi kerusakan kompos, serta membantu mengurangi penguapan air.

Tanah yang digunakan untuk casing haruslah tanah yang berwarna cokelat dan berpori dengan pH sekitar 6,2 – 8, serta bebas dari hama penyakit. Tanah ini kemudian disterilisasi pada suhu 70°C selama 3 atau 4 jam, atau diberi 2 liter formalin 40%/m3 tanah. Setelah 9 hingga 14 hari casing, tubuh buah biasanya sudah mulai muncul. Untuk mempercepat proses pertumbuhan jamur kancing, bukalah ventilasi kumbung. 3 hari kemudian jamur kancing sudah dapat dipanen.

g. Panen Jamur Kancing
Pemanenan jamur kancing harus dilakukan pada tepat waktu jika tidak tepat waktu maka jamur akan mengalami layu dan busuk.

Demikian artikel pembahasan tentang”7 Panduan Lengkap Cara Budidaya Jamur Kancing Dengan Mudah“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa