Panduan Lengkap Cara Ternak Leopard Gecko Bagi Pemula Agar Sukses

Panduan Lengkap Cara Ternak Leopard Gecko Bagi Pemula Agar Sukses – Leopard Gecko atau Gecko adalah salah satu jenis reptil yang berasal dari Pakistan, India, dan Iran dan masih berkerabat dengan tokek atau cicak. Akan tetapi, gecko tidak bersuara dan tidak menggigit.

Gecko memiliki tubuh dengan ukuran kecil dan memiliki warna kulit yang indah, unik dan cantik. Terlebih, gecko relatif mudah dipelihara. Karena itu tak heran jika banyak orang yang ingin memeliharanya, termasuk di Indonesia. Saat ini gecko menjadi salah satu reptil yang mulai di gemari di Indonesia, karena berkembang pesatnya pecinta leopard gecko ini tak heran banyak orang mencoba perutungan dengan melakukan budidaya ternak leopard gecko ini.

Cara Budidaya Ternak Leopard Gecko

Pemilihan Indukan Leopard Gecko

Pilihlah indukan gecko yang berkualtas karena nantinya itu akan menentukan keturunan yang dihasilkan. Ciri indukan leopard gecko yang berkualitas yaitu sehat, gemuk, lincah, memiliki nafsu makan yang bagus dan juga memiliki warna yang cantik dan menarik.

Apabila menggunakan indukan yang kurang bagus dikhawatirkan telur yang dihasilkan akan buruk dan nantinya bisa gagal panen. Kerena gecko merupakan salah satu jenis hewan nokturnal atau aktif pada malam hari, jadi jika ingin melihat pergerakannya maka lihat pada malam hari.

Cara Membedakan Gecko Jantan dan Betina

Cara membedakan gecko jantan dan betina dapat dilihat melalui fisiknya, pada gecko jantan terdapat dua benjolan pada bagian pangkal ekor. Sedangkan pada gecko betina, tidak terdapat benjolan tapi memiliki ekor yang lebih besar.

Proses Mengawinkan Gecko Hingga Bertelur

Berikut langkah-langkah mengawinkan leopard gecko:

Pertama, pastikan gecko yang akan dikawinkan minimal sudah berusia 7 bulan untuk jantan dan berusia 1 tahun untuk betina.

Siapkan kandang gecko atau bisa juga dengan menggunakan akuarium bekas yang di dalamnya diberi rumah-rumahan sebagai tempat bersembunyi gecko. Beri alas berupa kapur dolomit, tisu atau koran pada bagian dasar kandang atau akuarium. Jangan sekali-kali menggunakan alas berupa cocopeat saat mengawinkan karena bisa membuat kelamin jantan terinfeksi.

Jika tempat sudah siap, masukkan gecko jantan dan betina dalam satu kandang. Saat akan kawin, gecko jantan biasanya akan mendekatkan kelaminnya pada betina sambil menggigit bagian leher betina. Biarkan mereka melakukan proses perkawinan.

Berikutnya, sediakan kotak atau laying box yang diberi alas cocopeat. Kotak atau laying box ini berfungsi untuk meletakkan telur gecko. Setelah 2 minggu dari proses perkawinan, gecko betina akan mulai bertelur. Gecko betina yang akan bertelur, ia akan menunjukkan tanda-tanda seperti indukan betina yang akan bertelur tidak memiliki nafsu makan, walaupun begitu tetap harus memberinya makan dan juga cocopeat pada kotak akan berantakan.

Setelah bertelur tubuh gecko betina menjadi kurus. Dalam sekali kawin, gecko bisanya akan bertelur hingga 6 (enam) kali dalam waktu yang tidak bersamaan. Misalnya hari ini bertelur, dua minggu kemudian dia akan bertelur kembali dengan jumlah telur 2 kali lipat dari telur pertama.

Cara Memindahkan Telur dari Laying Box ke Inkubator

Setelah gecko bertelur, cari telurnya pada laying box dengan hati-hati untuk dipindahkan ke inkubator. Setelah telur ditemukan, periksa apakah telurnya lembek atau sudah mengeras.

Kemudian, tandai telur bagian atas sebelum dipindahkan. Tujuannya agar telur tidak terbalik saat diletakkan di inkubator. Jika peletakkan telur terbalik bisa menyebabkan embrio akan mati. Selanjutnya, menyiapkan inkubator.

Cara Membuat Inkubator dan Menetaskan Telur Gecko

Siapkan alat dan bahan berupa kontainer bening yang sudah ditutup rapat dan Vermiculite (bisa dibeli di tempat penjualan media tanam atau di petshop).

Selanjutnya, buat lubang udara 4-5 lubang kecil pada kontainer. Vermiculite yang digunakan dapat berupa tipe kering dan basah. Setelah dua tipe vermiculite sudah siap, Beri air hangat pada vermiculite basah agar lembab. Kemudian, peras dengan tangan agar vermiculite tidak terlalu basah.

Masukkan vermiculite basah ke dalam kontainer terlebih dahulu lalu baru masukkan vermiculite kering. Penumpukan vermiculite kering dan basah bertujuan agar telur tidak busuk karena terlalu lembab.

Setelah inkubator siap, pindahkan telur dengan hati-hati dan perhatikan posisinya agar telur tidak terbalik. Setelah semua siap, letakkan inkubator pada ruangan bersuhu 26-30°C. Usahakan agar suhu tidak di bawah 23°C atau diatas 35°C.

Diamkan telur selama kurang lebih 35-60 hari. Apabila dalam waktu 35-40 hari telur sudah menetas, biasanya berjenis kelamin jantan. Sedangkan apabila dalam waktu 45-60 hari biasanya akan menghasilkan anakan berkelamin betina.

Cara Merawat Anakan Gecko

Setelah gecko menetas, siapkan kontainer yang diberi alas berupa tisu lembab untuk perawatan anakan gecko. Dalam waktu 3-4 hari, bayi gecko akan buang air besar untuk pertama kalinya.

Setelah itu, bayi gecko diberi pakan berupa jangkrik yang berukuran sangat kecil atau ulat hongkong. Setelah 2 minggu atau gecko sudah lancar makan, alas diganti dengan menggunakan cocopit atau dolomit. Selanjutnya, gecko dapat dipelihara sebagai hewan peliharaan dirumah atau dijual dengan harga bervariasi mulai dari 100 ribu hingga belasan juta.

Demikian artikel pembahasan tentang”Panduan Lengkap Cara Ternak Leopard Gecko Bagi Pemula Agar Sukses“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa