Penduan Lengkap Cara Memijahkan atau Pemijahan Belut Bagi Pemula Agar Sukses – Belut merupakan binatang air yang digolongkan dalam kelompok ikan. Tapi berbeda dengan jenis ikan lain, belut dapat hidup dalam lumpur dengan sedikit air karena belut memiliki dua sistem pernapasan.
Jenis belut yang paling banyak dikenal di Indonesia adalah belut sawah atau Monopterus albus dan juga belut rawa atau Synbranchus bengalensis. Perbedaan belut sawah antara belut rawa yang paling mencolok adalah belut sawah memiliki tubuh yang pendek dan gemuk, sedangkan belut rawa memiliki tubuh yang lebih panjang dan ramping.
Terdapat 2 segmen dalam usaha budidaya belut yaitu pembibitan dan pembesaran. Pembibitan memiliki tujuan untuk menghasilkan anakan, sedangkan pembesaran memiliki tujuan untuk menghasilkan belut ukuran siap konsumsi. Nah, kali ini kita akan membahas tentang cara memijahkan belut, berikut selengkapnya:
Cara Memijahkan Belut
Pemijahan belut bisa dilakukan di kolam buatan, namun tetap dengan cara alami yaitu mengondisikan kolam seperti habitat aslinya.
Pemilihan Indukan Belut
Indukan yang digunakan untuk pemijahan sebaiknya memiliki kualitas yang baik. Ciri-ciri indukan belut yang baik yaitu:
- Berumur 3-5 bulan
- Lincah dan gesit
- Kulit mulus tidak ada luka
- Berpostur keras
Cara membedakan belut jantan dan betina dapat dilihat dari ciri-ciri mereka. Ciri-ciri belut jantan dan betina, yaitu:
Belut betina memiliki kepala runcing, panjang tubuh kurang dari 30 cm, ekor lancip dan umur tidak sampai 7 bulan. Selain itu, ukuran tubuhnya agak gempal dibanding dengan belut jantan.
Sedangkan, belut jantan memiliki kepala tumpul, panjang tubuhnya lebih dari 30 cm, ekor kurang lancip dan umur lebih dari 7 bulan serta bentuk tubuhnya lebih ramping dibanding dengan betina.
Persiapan Kolam Pembenihan Belut
a. Kolam Pemijahan
Kolam ini dibuat mirip dengan habitat alaminya yaitu terdapat lumpur sebagai tempat belut memijah dengan luas 1 m². Kolam yang digunakan dapat berupa kolam tembok.
Pada bagian dasar kolam diberi jerami setebal 20 cm, lalu cacahan gedebok pisang setebal 6 cm dan juga pupuk kompos setebal 20-25 cm. Selanjutnya tambahkan lumpur sawah atau lumpur rawa setebal 10-15 cm. Kemudian beri air sedalam 5 cm dan tambahkan eceng gondok.
b. Kolam Pendederan
Kolam ini digunakan untuk memelihara larva belut hasil pemijahan. Kolam ini dapat berupa kolam tembok dan air mengalir dengan kedalaman air cukup 5 cm.
c. Kolam Pembesaran
Kolam pembesaran dibuat sama dengan kolam indukan, pemijahan dan juga pendederan. Hanya saja padat tebarnya berbeda. Padat tebar belut disetiap kolam yaitu:
- Indukan 6 ekor/m²
- Pemijahan 3 ekor/m²
- Pendederan 500 ekor/m²
- Pembesaran 50-100 ekor/m²
Cara Pemijahan Belut
Proses pemijahan dilakukan dalam kolam seluas 1 m². Dalam kolam diisi 2 belut betina dan 1 belut jantan. Berikut cara selengkapnya:
Masukkan indukan ke dalam kolam, lalu jaga kualitas air dan ketersediaan pakan. Jangan lupa, berikan kakaban di permukaan kolam. Belut tidak diketahui kapan kawin, jika pemijahan telah dilakukan maka ada tanda berupa busa putih di permukaan air.
Apabila sampai 1 minggu tidak ada busa putih, ganti pasangan indukan. Setelah muncul busa putih, maka dalam kurun waktu 5 hari telur akan menetas menjadi larva. Segera Ambil larva dan masukkan ke dalam kolam pendederan.
Pemeliharaan Larva Belut
Pemeliharaan larva belut dilakukan pada kolam pendederan. Larva belut masih sangat kanibal dan berbahaya jika asupan pakan tidak terpenuhi. Maka, pemberian pakan tepat waktu. Pemberian pakan tersebut sedikit tapi dalam frekuensi lebih banyak yaitu sekitar 5-7 kali sehari.
Pakan yang diberikan untuk larva berumur 1-3 hari yaitu kuning telur yang telah direbus. Sedangkan pakan yang diberikan untuk larva yang berumur 4-30 haru yaitu cacing sutra dan setelah berumur 1 bulan keatas dipindahkan ke kolam pembesaran diberi pakan berupa cacing tanah.
Demikian artikel tentang”Penduan Lengkap Cara Memijahkan atau Pemijahan Belut Bagi Pemula Agar Sukses“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa