Budidaya Jahe Emprit Dalam Polybag Dengan Mudah

Panduan Lengkap Cara Budidaya Jahe Emprit Dalam Polybag Dengan Mudah 

Jahe emprit adalah salah satu jenis jahe yang memiliki ukuran yang kecil, dibandingkan dengan jenis jahe lain seperti jahe gajah dan jahe merah. Jahe merupakan jenis tanaman obat yang dimanfaatkan rimpangnya. Permintaan jahe dipasaran kini cukup tinggi sehingga banyak orang yang mencoba membudidayakan jahe, namun bagi orang yang tidak memiliki lahan yang luas untuk budidaya jangan khawatir karena ada solusi untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan menanam jahe emprit tersebut dalam polybag atau pot. Berikut adalah cara budidaya jahe emprit dengan menggunakan polybag atau pot:

a. Pemilihan Bibit Jahe Emprit
Bibit adalah hal utama yang perlu disiapkan dalam melakukan budidaya. Bibit jahe emprit dapat diperoleh dari pembibitan atau perkebunan jahe emprit yang sudah ada. Pilihlah bibit yang baik dan berkualitas, memiliki daya tumbuh yang tinggi serta jahe yang dihasilkan berkualitas pula tidak cacat.

b. Tempat Menanam Dan Media Tanam
Karena bibit jahe emprit nanatinya akan tumbuh besar maka gunakan polybag atau pot tanam yang berukuran besar dengan diameter sekitar 60cmx40cm. Siapkan media tanam berupa tanah yang sedikit gembur dan berpasir dicampur dengan pupuk kandang.

c.Penanaman Jahe Emprit
Setelah bibit, tempat tanam dan media tanam siap mak selanjutnya lakukan penanaman. Tanam bibit jahe emprit pada kedalaman 5-7 cm dengan tunas menghadap atas karena jika terbalik maka pertumbuhan jahe akan terhambat. Lakukan penanaman ini pada saat musim hujan sehingga anda tidak perlu menjaga kelembaban media tanam bibit jahe emprit yang baru di tanam tersebut.

d. Perawatan Tanaman Jahe Emprit
Walau ditanam dalam polybag atau pot, tanaman jahe emprit juga perlu dilakukan perawatan yang rutin untuk menghasilkan jahe emprit yang berkualitas dengan hasil panen memuaskan. Perawatan yang perlu dilakukan antara lain: Penyiraman, penyiangan gulma, pemupukan, pembubunan, penyulaman dan pengendalian hama.

  1. Penyiraman
    Lakukan penyiraman secara rutin yaitu sebanyak 2 kali sehari, pagi dan sore hari. Usahakan media tanam selalu dalam keadaan lembab dan tidak kering karena jika mengalami kekeringan tanaman jahe emprit akan mati.
  2. Penyiangan gulma
    Lakukan penyiangan terhadap gulma atau tanaman pengganggu yang tumbuh dalam pot karena akan mengganggu pertumbuhan rimpang jahe. Lakukan penyiangan secara intensif. Penyiangan gulma tersebut mulai dilakukan pada saat tanama jahe emprit berumur sekitar 4 bulan agar tidak merusak akar rimpang. Gulma biasanya banyak tumbuh pada saat tanaman jahe emprit berumur 6 bulan.
  3. Pemupukan
    Setelah tanaman jahe tumbuh lakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk kandang berupa kotoran sapi ataupun kotoran domba. Pada saat tanaman jahe memasuki umur 4 bulan maka lakukan pemupukan kembali dengan pupuk kandang agar tanaman jahe emprit lebih subur.
  4. Pembubunan
    Lakukan pembubunan atau pendangiran setelah tanaman jahe berbentuk rumpun dengan 4 atau 5 anakan agar rimpang jahe emprit tetap tertuup tanah dan sistem drainase juga akan terjaga.
  5. Penyulaman
    Lakukan penyulaman pada tanaman jahe yang tidak tumbuh dengan tanaman yang baru, penyulaman tersebut dilakukan saat tanaman jahe berumur sekitar 1 bulan setelah tanam.
  6. Pengendalian Hama Penyakit Tanaman Jahe Emprit
    Penyakit yang sering menyerang tanaman jahe adalah penyakit busuk rimpang (disebabkan oleh bakteri Ralstonia solonacearum), penyakit ini belum ada cara pengendalian yang memadai namun penyakit ini dapat dicegah dengan melakukan penanaman dengan bibit yang baik, pembuatan irigasi, pergiliran tanaman, dan melakukan penyiangan. Jika tanaman sudah ada yang terserang penyakit ini lakukan pencabutan kemudian bakar agar penyakit tersebut tidak menyebar pada tanaman jahe emprit yang lain.

Demikian artikel pembahasan tentang”Budidaya Jahe Emprit Dalam Polybag Dengan Mudah“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa