Panduan Lengkap Cara Budidaya Ikan Congo Tetra (Phenacogrammus interruptus) Bagi Pemula Agar Sukses

Panduan Lengkap Cara Budidaya Ikan Congo Tetra (Phenacogrammus interruptus) Bagi Pemula Agar Sukses – Ikan Congo Tetra (Micralestes interruptus/Phenacogrammus interruptus) merupakan jenis ikan hias termasuk ke dalam famili Characidae dan berasal dari Afrika. Ikan congo tetra ini merupakan salah satu jenis ikan hias yang mudah berkembang biak. Ikan congo tetra jantan lebih mahal dibandingkan dengan betinanya, karena ikan jantan lebih menarik dengan adanya sirip punggung yang memanjang menyerupai rumbai-rumbai yang bisa menyentuh sirip ekor. Di bawah cahaya lampu, ikan jantan juga biasanya memancarkan cahaya yang berwarna emas dan turquoise. Ikan kongo tetra ini hidup dengan baik di lingkungan dengan temperatur 25-27°C.

Perbedaan harga antara ikan jantan dan ikan betina tersebut mendorong pembudidaya berusaha menghasilkan ikan jantan lebih banyak atau semuanya jantan. Namun, secara konvensional untuk tujuan tersebut pembudidaya harus menambah jumlah induk ikan yang tentunya akan menambah biaya produksi, untuk itu teknik yang bisa digunakan untuk menghasilkan semua ikan kongo jantan yaitu sex reversal dengan menggunakan hormon androgen, 17-methyltestosteron.

Cara Budidaya Ikan Congo Tetra

Pemeliharaan Induk Ikan Congo Tetra

Pemeliharaan calon induk ikan kongo untuk pematangan gonadnya dilakukan dalam akuarium yang terpisah. Pakan yang baik untuk pematangan gonad yaitu chu merah beku atau segar, dengan frekuensi pemberian pakan sebanyak 3 kali sehari hingga ikan kenyang. Untuk menjaga kualitas air, lakukan penyiponan terhadap kotoran ikan dan sisa makanan yang tidak termakan, kemudian air diganti sebanyak 30% dari volume air akuarium setiap hari.

Pemijahan Ikan Congo Tetra

Pemijahan ikan kongo tetra sebaiknya dilakukan secara masal dengan perbandingan ikan jantan dan betina 3:5. induk yang telah matang gonad ditandai dengan perut gendut, kemudian masukkaan indukan tersebut ke dalam akuarium pemijahan. Pada umumnya induk jantan selalu siap dikawinkan sehingga pemilihan induk hanya dilihat dari keseragaman besarnya dengan harapan kualitasnya akan sama.

Dalam akuarium pemijahan diberi 4-5 eceng gondok sebagai substrat pemijahan. Biasanya disela-sela akar eceng gondok banyak telur ikan meskipun sebenarnya telur-telur tersebut tidak menempel sehingga saat eceng gondok digoyang,telur-telur akan jatuh ke dasar akuarium. Telur-telur yang ada di dasar akuarium disiphon dengan selang sipon secara hati-hati agar tidak rusak, setelah itu telur-telur tersebut dipindahkan ke dalam akuarium penetasan.

Indukan yang telah bertelur dibiarkan dan dipelihara di akuarium dengan pemberian pakan dan pergantian air seperti biasa. Setelah dilakukan pemanenan telur sebanyak 4-5 kali, induk ikan kongo jantan diganti dengan induk jantan yang baru. Ikan jantan yang sudah digunakan untuk pemijahan tersebut dipelihara dalam akuarium pematangan untuk dimatangkan lagi. Begitu pula dengan induk betina yang sudah memijah ditandai dengan perut menjadi ramping diambil dan diganti dengan betina yang baru.

Penetasan Telur dan Pendederan Larva/Benih Ikan Congo Tetra

Penetasan telur dilakukan pada akuarium yang terpisah dari akuarium pemijahan. Telur- telur yang dimasukkan ke dalam akuarium penetasan ditambahkan Methylene Blue 1 mg/l air akuarium untuk mencegah serangan jamur.

Pakan mulai diberikan pada larva yaitu pada saat cadangan makanan berupa kuning telur mulai habis. Pakan yang diberikan pada larva ikan cong tetra yaitu berupa naupli Artemia hingga ikan berumur 2 minggu, Setelah itu diberi pakan berupa cacing rambut atau kutu air. Pemberian pakan ini dilakukan 3 kali sehari. Untuk menjaga kualitas air maka lakukan penyiponan setiap hari dan pergantian air kurang lebih 30% volume air akuarium penetasan. Air yang digunakan yaitu air tandon yang telah disiapkan sehari sebelumnya. Setelah ikan berumur satu bulan, kepadatannya dijarangkan agar pertumbuhan ikan tidak terhambat.

Cara Memproduksi Lebih Banyak Ikan Congo Tetra Jantan

Untuk menghasilkan ikan jantan lebih banyak dalam setiap siklus produksi, maka bisa dilakukan dengan cara diferensiasi kelamin dengan menggunakan hormon. Pada ikan kongo tetra telah berhasil dilakukan pengarahan kelamin menjadi jantan dengan menggunakan hormon 17 mehyltestoteron dengan dosis 25 mg/l selama 8 jam melalui perendaman telur pada saat bintik mata yang terjadi sekitar 50 jam setelah pemijahan.

Rendam sebanyak 1000-2000 butir telur per liter air hormon. Selama perendaman, aerasi tetap diberikan. Setelah waktu perendaman selesai, air hormon dibuang dan diganti dengan air tandon yang baru.

Demikian artikel pembahasan tentang “Panduan Lengkap Cara Budidaya Ikan Congo Tetra (Phenacogrammus interruptus) Bagi Pemula Agar Sukses“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa