11 Panduan Lengkap Cara Budidaya Jambu Mete (Jambu Monyet) Yang Bernilai Ekonomi Tinggi

Panduan Lengkap Cara Budidaya Jambu Mete (Jambu Monyet) Yang Bernilai Ekonomi Tinggi

Jambu Monyet atau Jambu Mete atau Jambu Mede merupakan salah satu jenis tanaman yang berasal dari suku Anacardiaceae. Tanaman dengan nama ilmiah Anacardium occidentale ini berasal dari Brazil, tanaman ini memiliki buah yang dapat dimakan. Hasil jambu mede yang banyak dikenal adalah kacang mede, kacang mete atau kacang mente. Banyak orang yang membudidayakan jambu mete ini mnamun saat ini, orang yang melakukan budidaya tanaman ini sudah mulai langka, dengan begitu anda masih berpeluang besar dan dapat menjadikan budidaya jambu mete ini sebagai prospek peluang bisnis yang menjanjikan karena tanaman ini memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Berikut adalah cara budidaya jambu mete atau jambu monyet :

Cara Budidaya Jambu Mete

a.Syarat Tumbuh
Tanaman jambu mete dapat tumbuh baik di dataran tinggi maupun dataran rendah dengan ketinggian sekitar 1-1.200 mdpl, memiliki suhu ideal sekitar 15°C-35°C, memiliki curah hujan sekitar 1500-2000 mm/tahun dan memiliki kelembaban udara sekitar 60%-80%. Jenis tanah yang baik untuk menanam jambu mete adalah jenis tanah berpasir, lempung berpasir dan ringan berpasir dengan pH atau derajat keasaman tanah sekitar 5,5 hingga 7,3.

b. Persiapan Bibit Jambu Mete
Bibit jambu mete dapat diperoleh dengan memperbanyak melalui cara generatif/biji atau cara vegetatif seperti cangkok, okulasi, dan juga penyambungan. Kali ini kita akan membahas perbanyakan bibit melalui biji, berikut adalah caranya:

  • Pilihlah buah yang telah matang dan tidak cacat dari hasil pemanenan dipertengahan musim panen.
  • Setelah buah yang akan dijadikan bibit diperoleh, selanjutnya ambil bagian bijinya lalu dicuci dan disortir.
  • Kemudian jemur biji mete hingga kadar airnya menjadi 8%-10%
  • Setelah penjemuran selanjutnya biji dimasukkan dalam plastik lalu di simpan pada ruangan yang memiliki suhu sekitar 25°C-30°C dan kelembaban sekitar 70%-80%. Lama penyimpanan ini yaitu sekitar 6-8 bulan.
  • Biji benih selanjutnya di semai agar menjadi bibit yang siap untuk ditanam.

c. Persiapan Lahan Tanam
Lahan yang akan digunakan untuk menanam jambu mete sebaiknya diolah dahulu, Lakukan pembuangan atau penebangan pada tanaman yang mengganggu pada lahan tanam, setelah itu tanah pada lahan digemburkan dahulu dengan cara di cangkul atau dibajak.

Buatlah lubang tanam dengan ukuran 30 cm x 30 cm x 30 cm atau 50 cm x 50 cm x 50 cm dengan jarak antar lubang tanam sekitar 6 m x 6 m hingga 12 m x 12 m. Jika lubang yang telah dibuat selanjutnya didiamkan atau dibiarkan terbuka selama sekitar 4 hari, setelah itu tutup kembali lubang dengan tanah galian yang telah dicampur dengan pupuk kandang. Beri tanda pada lubang yang telah ditutup agar pada saat akan melakukan tanam akan lebih mudah ditemukan.

d. Penanaman Jambu Mete
Jika bibit dan lubang tanam telah siap selanjutnya lakukan penanaman. Lepaskan polybag semai dari bibit dengan hati-hati agar media semai dan akar bibit tidak rusak, kemudian masukkan bibit dalam lubang tanam lalu timbun kembali dengan tanah galian lubang dan padatkan. Jika penanaman seleai selanjutnya lakukan penyiraman secukunya dan beri penyangga pada tanaman agar tidak mudah roboh.

e. Penyiraman Tanaman
Penyiraman dilakukan secara rutin sebanyak 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Penyiraman tersebut dilakukan secukupnya saja jangan sampai menggenangi tanaman.

f. Penyulaman Tanaman
Penyulaman atau pergantian tanaman yang mati atau tidak tumbuh dengan baik dengan tanaman atau bibit baru dapat dilakukan setelah tanaman berumur 2 hingga 3 tahun. Jika sudah lebih dari 3 tahun jangan lakukan enyulaman karena pertumbuhan tanaman sulaman tersebut akan terhambat atau kurang baik.

g. Penyiangan Dan Penggemburan
Lakukan penyiangan pada gulma ataua tanaman yang mengganggu lainnya di sekitar tanaman setiap 45 hari sekali. Bersamaan dengan penyiangan lakukan penggemburan tanah disekitar tanaman.

h. Pemupukan
Pupuk yang diberikan pada tanaman jambu mete bisa berupa pupuk kandang/pupuk kompos atau pupuk buatan. Pemberian pupuk tersebut dilakukan dengan cara membuat parit mengelilingi tanaman kemudian pupuk ditabur dan ditutup kembali dengan tanah.

i. Pemangkasan
Lakukan pemangkasan pada cabang tanaman, sisakan sebanyak 3-5 cabang yang sehat pada posisi yang baik pada batang. Pemangkasan ini dilakukan sebelum tanaman berbunga. Setelah tanaman berbuah, lakukan pemangkasan kembali (pemangkasan pemeliharaan).

j. Hama dan Penyakit Jambu Mete
Hama dan penyakit yang sering mengerang tanaman jambu mete antara lain : ulat kipat (Cricula trisfenestrata Helf), Helopeltis sp., ulat penggerek batang (Plocaederus feeeugineus L), penggerek buah dan biji (Nephoteryx sp.), penyakit layu, penyakit busuk batang dan akar, antracnossis serta penyakit bunga dan putik.

k. Pemanenan Jambu Mete
Setelah berumur 3 hingga 4 tahun atau buah telah berumur 60-70 hari sejak pembungaan, jambu mete dapat dipanen untuk pertama kalinya. Buah yang siap panen memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Kulit buah semu telah berwarna kuning, oranye atau merah (tergantung varietas jenisnya)
  • Kulit biji berwarna putih keabuan dan mengkilat
  • Ukuran buah semu lebih besar dari buah sejati

Ada 2 cara pemanenan jambu mete ini yaitu Cara Lelesan dan Cara Selektif. Cara Lelesan adalah cara pemanenan yang dilakukan dengan cara membiarkan jambu mete yang telah tua matang di pohon dan setelah matang jatuh sendiri atau pohon di goyangkan agar buah yang telah matang jatuh. Cara Selektif adalah cara pemanenan yang dilakukan secara selektif dengan memilih dan memetik buah yang telah matang dari pohon.

Demikian artikel pembahasan tentang”11 Panduan Lengkap Cara Budidaya Jambu Mete (Jambu Monyet) Yang Bernilai Ekonomi Tinggi“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa