Cara Budidaya Ternak Sapi Perah Dengan Keuntungan Melimpah

Panduan Lengkap Cara Budidaya Ternak Sapi Perah Dengan Keuntungan Melimpah Bagi Pemula

Sapi merupakan hewan yang banyak dipelihara untuk menghasilkan daging, dimanfaatkan tenaganya dan juga untuk diambil susunya. Sapi yang untuk diambil susunya disebut dengan sapi perah. Beternak sapi perah dapat dijadikan salah satu peluang usaha yang cukup menjanjikan, di Indonesia kini mulai banyak orang yang melakukan ternak sapi perah ini. Berikut adalah cara budidaya ternak sapi perah:

a. Pemilihan Bibit Sapi Perah
Sapi yang sering diternak untuk sapi perah adalah jenis sapi Fries Holland yaitu sapi berwarna putih dngan bercak berwarna hitam. Syarat sapi yang kan dijadikan sapi perah:
Jantan

  • Sapi telah berumur sekitar 4 tahun hingga 5 tahun
  • Memiliki badan yang kuat dan kokoh
  • Mempunyai kepala besar dan bertanduk
  • Sehat, tidak cacat dan tidak terserang penyakit.

Betina

  • Sapi telah berumur 3,5 tahun-4,5 tahun
  • Sudah pernah melahirkan anak sapi perah dan mampu beranak setiap tahunnya
  • Mampu menghasilkan susu dengan jumlah banyak
  • Sehat, tidak sakit dan tidak terkena penyakit

b. Persiapan Kandang Ternak Sapi Perah
Kandang sebaiknya dibuat jauh dari keramaian atau dibuat ditempat yang jarang orang lewati, jarak kandang dengan rumah setidaknya berjarak 10 meter dan lokasi kandang tersebut harus terkena sinar matahari agar sapi tetap sehat.

Kandang untuk ternak sapi terah dibuat dengan ketinggian 2 hingga 2,5 meter dari tanah dengan ukuran kandang 1,5 m x 2 m atau 2,5 m x 2 m untuk kandang sapi perah jantan dewasa, 1,8 m x 2 m untuk kandang sapi betina dewasa dan 1,5 m x 1 m untuk anak sapi. Kandang setidaknya memiliki suhu sekitar 25°C-40°C dan kelembaban sekitar 70%.

c. Pemeliharaan Kandang Ternak Sapi Perah
Agar sapi terhindar dari penyakit, lakukan pembersihan kandang setiap hari. Ambil kotoran sapi dan tempatkan di suatu tempat agar kotoran terfermentasi dan dapat dijadikan pupuk kandang.

d. Pemberian Pakan Dan Minum Sapi Perah
Pakan yang diberikan untuk sapi perah berupa jerami, dedaunan, rumput gajah, dau jagung ataupun rumput raja. Pemberian pakan hiajauan diberikan pada siang hari setelah proses pemerahan, pakan tersebut diberikan sebanyak 30-50 kg/harinya. Pakan rumput diberikan untuk ternak jantan sekitar 10% dengan akan tambahan sekitar 1-2%.

Untuk sapi perah yang sedang menyusui perlu diberi pakan tambahan sekitar 25% pakan hijauan dan juga konsentrat. Pemberian pakan sebaiknya tidak hanya hijauan ataupun rumput saja tapi tambahkan pula kacang-kacangan. selain pakan, sapi juga membutuhkan air untuk minum, pemberian minum untuk ternak sapi perah diberikan setiap hari sekitar 10 %. Tempat pakan dan tempat minum sapi dibuat agak tinggi agar tidak terinjak-injak oleh sapi.

e. Penyakit Yang Sering Menyerang Sapi
Penyakit yang sering menyerang sapi antara lain Penyakit antraks(disebabkan oleh Bacillus antracis), penyakit mulut dan kuku atau penyakit Apthae epizootica, penyakit ngorok atau penyakit Septichaema epizootica(disebabkan bakteri Pasturella multocida), dan penyakit radang kuku. Pengendalian penyakit tersebut dapat dilakukan dengan vaksinasi atau tindakan lainnya.

f. Pemanenan Sapi Perah
Panen adalah hal yang paling ditunggu oleh peternak sapi perah, peternak selain memanen susu yang dihasilkan sapi perah betina dan menjualnya, peternak juga dapat memanen daging dan kulitnya selain itu juga kotoran sapinya yang telah dibuat pupuk kandang dan pupuk kompos pun dapat dijual.

Demikian artikel pembahasan tentang”Cara Budidaya Ternak Sapi Perah Dengan Keuntungan Melimpah“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa