Penyakit Jembrana pada Sapi Bali, Gejala dan Cara Penanggulangan Paling Tepat

Penyakit Jembrana adalah jenis penyakit menular pada sapi bali yang disebabkan oleh Retrovirus yang ditandai dengan berbagai gejala seperti sapi mengalami depresi, pendarahan, sapi demam hingga mengalami pembengkakan pada kelejar limpa. Penularan penyakit ini secara mekanis terjadi akibat gigitan lalat (lalat tapis) caplak dan nyamuk. Penyakit jembrana biasanya menyerang pada sapi bali dewasa mulai berumur 3-4 tahun.

Penyakit jembrana atau penyakit keringat darah merupakan salah satu penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kematian pada sapi yang dapat menular dan mewabah. Penyakit ini disebut dengan penyakit jembrana karena pertama kali ditemukan dan mewabah di Kabupaten Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, Tabanan, dan Buleleng Bali dan menjadi wabah terbesar.

Hingga kini penyakit jembrana hampir mewabah ke berbagai daerah di Indonesia khususnya menyerang pada jenis sapi bali. Berdasarkan laporan, Ditjen PKH Kementan telah mengirimkan Tim untuk melakukan investigasi di sejumlah Kabupaten di Provinsi Riau terkait kasus kematian sapi bali akibat serangan penyakit jembrana. Sepanjang tahun 2016 terdapat sekitar 254 ekor kematian pada sapi bali akibat terjangkit penyakit jembarana. Perubahan iklim dan cuaca ekstrim merupakan salah satu penyebab utama daya tahan tubuh sapi menjadi menurun sehingga lebih mudah terserang penyakit.

Meskipun awalnya penyakit jembrana hanya menyerang sapi bali, namun kini terdapat beberapa kasus penyakit ini menyerang pada jenis sapi lain seperti pada jenis sapi ongole (bos indicus), sapi friesian (bos taurus), dan kerbau (bubalus bubalus), hanya saja tidak menyebabkan kematian dalam jangka waktu pendek. Namun untuk mencegah terserangnya penyakit jembrana atau keringat darah pada sapi, kita perlu mengetahui gejala dan cara penanggulangannya dengan baik.

Baca Juga : Jenis Penyakit Sapi dan Pengobatannya

Penyebab Penyakit Jembrana dan penularannya

Penyakit jembrana atau keringat darah yang disebabkan oleh virus retrovirus yang bersifat ganas dan mematikan. Diperkirakan penularan penyakit jembrana disebabkan karena serangga penghisap seperti lalat dan nyamuk. Ketika serangga atau nyamuk menggigit dan menghisap darah sapi yang terjangkit penyakit jembrana sehingga serangga akan membawa virus dan menularkan ke sapi lainnya.

Sedangkan penyebaran [enyakit keluar daerah Bali disebabkan karena mengikuti perdagangan/pemindahan ternak sapi ke daerah lainnya. Meskipun secara klinis sapi terlihat sehat namun sesungguhkan berstatus sebagai hewan karier laten.

Meskipun termasuk jenis penyakit menular, penyakit jembrana bersifat zoonosis dan tidak menular dari hewan kemanusia dan sebaliknya. Peyakit jembrana yang bersifat akut akan terjadi setelag masa inkubasi pendek selama lebih dari 12 hari dengan kejadian rata-rata selama 5 hari, dan kematian sapi akibat penyakit jembrana terjadi pada 1 atau 2 minggu setelah terjadi infeksi.

Baca Juga : Rahasia Sukses Penggemukan Sapi Potong

Gejala Penyakit Jembrana

  • Sapi mengalami demam tinggi antara 38C hingga 42C
  • Sapi merasa lesu dan kehilangan nafsu makan
  • Keluar ingus secara berlebihan pada rongga hidung
  • Sapi mengalami pembengkakan pada kelenjar limpa
  • Pada selaput lendir mulut sapi terdapat luka-luka atau erosi
  • Sapi mengalami diare bercampur darah
  • Selalu keluar air mata (lakrimasi) dan keluar air liur secara berlebihan (hipersalivasi)
  • Sapi mengalami pendarahan pada kulit seperti berkeringat darah
  • Nafsu makan sapi menurun hingga membuat sapi menjadi lebih kurus
  • Jika tidak segera diobati dapat menyebabkan kematian pada sapi bali

Baca Juga : Cara Ternak Sapi Potong Bagi Pemula

Cara Penanggulangan

Penanggulangan penyakit jembrana dapat diatasi dengan melakukan pencegahan dan pengobatan seperti dibawah ini.

Langkah pencegahan dilakukan agar ternak tetap sehat dan tidak tertular penyakit jembrana, sedangkan langkah pengobatan dilakukan agar sapi yang terserang penyakit tidak menularkan virus ke ternak lainnya.

Langkah pencegahan dan pengobatan ini juga dilakukan untuk menghindari timbulnya kerugian yang besar bagi peternak akibat kematian sapi karena penyakit jembrana. Untuk itu berikut ini cara penanggulangan penyakit jembrana atau keringat darah pada sapi bali.

  1. Pemberian antibiotik dan vitamin pada sapi dilakukan sebagai upaya pencegahan agar sapi tidak mudah terserang atau tertular penyakit jembrana.
  2. Perlunya pemberian vaksin pada sapi dilakukan agar sapi-sapi ternak tetap sehat dan terhindar dari penyakit jembrana. Pemberian vaksin dilakukan berdasarkan aturan atau dosis yang dianjurkan dan sesuai dengan usia sapi, hal ini dilakukan agar sapi tetap memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik dan tidak mudah terserang penyakit.
  3. Penyemprotan desinfektan perlu dilakukan pada kandang dan sekitar kandang dilokasi adanya kasus kematian pada sapi akibat penyakit jembrana. Penyemprotan desinfektan ini berfungsi untuk membunuh virus-virus penyebab penyakit salah satunya virus penyebab penyaikit jembrana.
  4. Penyemprotan obat anti serangga pada kandang dan sekitar kandang dilakukan untuk memusnahkan serangga penghisap seperti lalat caplak dan nyamuk yang menjadi penyebab penularan penyakit jembrana. Lakukan penyemprotan secara berkala sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
  5. Lakukan karantina pada sapi yang baru datang beberapa hari ke kandang yang terpisah dari ternak lain untuk mencegah penularan penyakit jika hewan yang baru datang memiliki gejala atau terserang penyakit jembrana.
  6. Isolasi ternak sapi yang terjangkit penyakit jembrana secara terpisah dari sapi lainnya agar penyakit tersebut tidak menular ke sapi lain serta memudahkan peternak melakukan pengawasan dan pengobatan hingga sembuh.
  7. Lakukan sanitasi lingkungan dengan membersihkan kandang dan lokasi sekitar kandang dengan membersihkan sampah dan kotoran ternak yang dapat dijadikan sebagai sarang bagi serangga dan nyamuk. Proses pengomposan kotoran ternak juga dapat mematikan telur dan larva serangga penghisap penyebab penyakit jembrana.
  8. Segera lakukan pengobatan pada ternak sapi yang terjangkit penyakit jembrana agar ternak cepat sembuh. Agar memperoleh pengobatan yang tepat, sebaiknya pengobatan dilakukan oleh dokter hewan.
  9. Untuk mencegah terjadinya penularan, sebaiknya musnahkan ternak sapi yang mati akibat penyakit jembrana dengan cara segera mengubur bangkai sapi dan bakar sisa pakan serta bersihkan kotoran ternak dengan baik.

Baca Juga : Jenis Penyakit Khas pada Sapi Bali 

Demikian artikel pembahasan tentang Penyakit Jembrana pada Sapi Bali, Gejala dan Cara Penanggulangan Paling Tepat  semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya. Sampai jumpa